Samarinda – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda menggelar rapat koordinasi guna membahas teknis untuk merumuskan pengendalian inflasi. Lantaran hal ini terus diwanti-wanti agar tak kembali mengalami lonjakan. Rapat tersebut berlangsung di Gedung Balai Kota pada Senin (27/02/2023).
Kegiatan yang dipimpin langsung oleh Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi Wongso ia mengatakan untuk mempertahankan stabilisasi inflasi di Kota Samarinda saat ini diperlukan rumusan untuk memperkuat sistem intervensi bahan pokok khusus pada 23 komoditas yang rentan memicu kenaikan inflasi diantaranya beras, Cabai Merah, Minyak goreng dan Bawang merah.
Dalam rapat tersebut yang turut dihadiri oleh Forkopimda Kota Samarinda itu, Rusmadi menjalaskan bagaimana cara untuk menekan inflasi tersebut.
“Caranya berpedoman dengan ‘4K’ yakni Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran distribusi, dan Komunikasi yang efektif,” Katanya.
Dalam mewujudkan hal itu ia menginginkan agar setiap OPD di lingkungan Pemkot Samarinda bisa memberikan pemaparan terkait program aksi yang tak hanya menggunakan dana APBD saja akan tetapi juga melalui kerjasama antar diatributor.
Menurutnya, keaktifan dari setiap OPD yang bertanggung jawab merupakan salah satu kunci sukses dalam menekan inflasi Kota Samarinda.
“Pekan depan semua program sudah bisa dilaporkan. Seperti program aksi operasi pasar murah yang dilakuman Disdag setiap minggu pertama dan ketiga setiap bulan di 22 kelurahan, Belum lagi operasi pasar pagan di 10 Kecamatan 7 Maret nanti juga perlu dilaporkan agar setiap OPD bisa saling berkolaborasi,” Jelasnya.
Ketahui, pada hari yang sama juga telah digelar rapat pengendalian inflasi oleh Kemendagri RI secara Virtual dengan tujuam masing-masing daerah mampu mengindentifimasi masalah di setiap daerah terkait gejolak harga bahan pangan pokok guna menemukan solusi untuk menekan angka inflasi. (Dy)
