BALIKPAPAN – Aksi pelecehan seksual di masyarakat sepertinya menjadi suatu momok yang cukup menakutkan. Pelaku pun kadang tidak pandang bulu untuk melakukan aksinya.
Seperti yang belakangan terjadi, bahkan pria berambut panjang pun kerap menjadi korban lantaran dikira wanita. Seperti cerita yang dibagikan oleh seseorang melalui akun twitter miliknya @banumelody.
“Barusan jadi korban remes tek di Jakal, Sleman, Yogyakarta. Masuk jalan ke arah perumahan banteng. Si gobl. Aku kan laki rambut panjang, lah diremes. Hati-hati ya cewek cewek kalau pulang malem. Banyak orang be*o. Suog!” tulisnya.
Dia pun menambahkan, menurutnya pakaian tertutup saja tidak dapat menjamin kita terlepas dari aksi pelecehan seksual
“Yang sering bilang, ‘makanya aurot, penampilan tuh dijaga, biar g ngundang napsu’. Ga gitu gess! Karena gerimis, ane pake mantel baju + celana panjang, tebel, pake balaclava + helm. Cuma kelihatan rambut panjang ane, dikit aja di celah balaclava-helm. Eh dibegal payudara. Ane laki,” tulisnya geram.
Reaksi para pengguna pun muncul dari tweet yang dibuat pada tanggal 13 januari 2021 tersebut.
”Nah ini pernah banget ngalamin, waktu kejadian pake sweater tebel, krudung emak-emak banget dan ga makeup, masih aja di coel, klo ada yg bilang kenapa g teriak. Boro boro bisa, saat kejadian badan langsung kaku dan dingin, antara kaget dan ga nyangka. Kalo inget rasanya pengen bunuh aja itu pelakunya,” tulis akun @ernietea08.
“Temenku pernah hampir aja digituin. Mereka dah pakek jilbab panjang pokoknya tu tertutup auratnya terus baru jalan diikutin. Mau di lecehin. Alhasil mereka berhasil lari. Parno banget jadinya soalnya dideket gang kos-an,” tulis @chochomiint.
“Sebenernya walaupun niatnya ‘mungkin’ melecehkan perempuan, laki-laki yg disentuh tanpa izin juga tetep saja jadi korban pelecehan. Karena pelecehan itu yang buat salah itu niatnya, bukan berhasil atau tidaknya tindakannya, atau sesuai tidaknya korbannya,” timpal akun @ymynameistaken. (kid)
