Bangun Komunikasi Dengan Perusahaan Sekitar, Camat Kaubun Sebut Prioritaskan Tenaga Kerja Lokal Namun Mengikuti Kebutuhan Perusahaan

Camat Kaubun, Riyanto saat diwawancarai Kaltimedia.com, Kamis (25/6/2020). (rcd)

KUTAI TIMUR – Meski terbilang baru, kurang lebih 6 bulan menjabat sebagai Camat Kaubun, Riyanto mengatakan dirinya berusaha bekerja semaksimal mungkin untuk daerah yang dipimpinnya tersebut. Walaupun sifatnya lisan, pihaknya sudah mencoba melakukan komunikasi dengan beberapa pimpinan perusahaan dalam hal perekrutan tenaga kerja lokal yang menjadi prioritas, baik yang memiliki skill maupun non skill.

“Bagi yang memiliki skill selama itu masih di wilayah Kaubun maka saya minta untuk di prioritaskan. Adapun tenaga kerja non skill saya desak untuk dipekerjakan sebagaimana mestinya dan ini sedang berjalan,” serunya kepada Kaltimedia.com, Kamis (25/6/2020), di Kantor Camat Kaubun, Desa Bumi Etam, Kutai Timur.

Tambahnya, dibedakan antara tenaga kerja skill dan non skill, lantaran diakuinya sebagian besar para masyarakat lokal tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Sehingga masuk dalam kategori non skill.

“Kenapa saya katakan non skill karena memang banyak dari tenaga tenaga kita memang yang banyak skillnya itu tidak sesuai dengan permintaan perusahaan maka biasa kategorinya ialah non skill,” jelasnya.

Mengenai data persentase tenaga lokal dan dari luar yang saat ini bekerja di perusahaan tambang sekitar Kaubun, belum sepenuhnya dapat didata. Namun pihaknya sudah mengumpulkan informasi tersebut sehingga nantinya ada data perbandingan.

“Supaya menjadi pegangan saya untuk bicara kepada para investor yang berada di Kaubun bahwa selama masih ada tenaga kerja di Kaubun maka itu akan kita prioritaskan. Namun lagi-lagi kalau masalah skill saya tidak bisa memaksa karena itu keterkaitan dengan keberlangsungannya perusahaan,” ungkapnya.

Ia pun berupaya untuk melakukan peningkatan kemampuan masyarakat agar lebih diberdayakan. Apalagi beberapa perusahaan tambang juga memberikan kesempatan kepada tenaga lokal yang non skill walaupun hanya sedikit kuota untuk kemudian mendapatkan sebuah pelatihan pelatihan.

“Kedepannya tidak hanya masalah ketenagakerjaan saja. Saya akan meminta kepada pihak terkait untuk bisa memberikan beasiswa kepada bagi mereka yang ingin kuliah, sebagai persiapan masa depan,” ucapnya. (rcd)

Editor : Abdur Rachim

Share

You may also like...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *