SAMARINDA – Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalimantan Timur, Andi Muhammad Ishak kembali mengingatkan kepada masyarakat Kaltim untuk menjalankan kebijakan pemerintah mengenai physical distancing dan social distancing.
Hal tersebut semata-mata untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona di Kaltim.
“Kami dari Dinkes Provinsi Kaltim, tidak capek-capeknya mengingatkan kepada masyarakat untuk beraktivitas di rumah, dan menjaga jarak satu sama lain,” ujarnya.
Tambahnya, langkah yang paling mendasar adalah dengan melakukan physical distancing dan social distancing yang menjadi dasar berhasilnya dalam pelaksanaan pengendalian virus tersebut. Menurut Andi, kebijakan tersebut harus dilakukan dengan disiplin yang kuat karena dalam beberapa minggu terakhir sebagian masyarakat mulai mengabaikannya, terutama di Samarinda.
Hal serupa juga di sampaikan oleh dr Osa selaku Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (P2P Dinkes) Samarinda yang menyampaikan jika masih ada masyarakat yang beraktivitas dan berkumpul di luar rumah, dapat melaporkan ke call center 112.
“Jadi masyarakat dapat melaporkan ke 112, dan nantinya sudah ada tim gabungan yang akan menanganinya,” tegasnya.
Masyarakat harus lebih bersabar lagi dan meningkatkan physical distancing. Menurut dr Osa tujuan tersebut bukan melarang masyarakat beraktivitas di luar rumah tetapi demi mencegah penyebaran virus corona.
Apalagi dr Osa juga memberitahukan untuk Samarinda diprediksi akan terjadi lonjakan kasus virus corona di bulan April. Bahkan kurvanya semakin hari semakin naik.
“Diprediksi penambahan positif corina bisa menyentuh 40-80 pasien perbulannya. Puncaknya dimulai pertengann April ke Mei dan seterusnya,” terangnya.
Namun pada kenyataannya, masih banyak beberapa kelompok masyarakat yang bandel mengenai physical distancing, jaga jarak, hingga mengabaikan untuk tidak mencuci tangan. Akibatnya di Kota Samarinda semakin hari penularannya akan terus bertambah. (titi)