Bapenda PPU Catat Realisasi PAD Sektor Pajak Tembus 60 Persen

Kepala Bapenda PPU Hadi Saputro

PENAJAM – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Penajam Paser Utara (PPU) mencatat realisasi target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pajak mencapai 60 persen. Kepala Bapenda PPU Hadi Saputro mengatakan, dari target Rp49 miliar, posisi saat ini masih di angka Rp28 miliar atau 60 persen.

“Tapi kita masih menunggu, karena beberapa Wajib Pajak (WP). Khususnya perusahaan – perusahaan. Ada beberapa yang belum, seperti Pertamina. Jadi kita masih menunggu, nanti yang potensialkan Pertamina hampir Rp5 miliar itu, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), jadi memang kebanyakan masyarakat, kalau bayar pajak PBB menunggu di akhir-akhir. Rata-rata begitu ya,” kata Hadi.

Terkait pajak lainnya berjalan normal. Seperti Pajak rumah makan, listrik, hotel, BPHTB, air, galian C.

“Itu normal. Menyesuaikan ya, tapi memang rata-rata sudah lumayan. Yang paling tinggi realisasinya pajak hotel restoran,” ujarnya.

Sedangkan untuk pajak restoran atau rumah makan, sudah di angka hampir 120 persen. Artinya mencapai target. Sedangkan untuk capai target pajak hotel berada diangka 118 persen. Untuk pajak reklame di 112 persen.

“Dan Pajak Hiburan, kita sudah mau mencapai di angka 90 persen. Nah, ini sudah cukup on the track ya. Tinggal waktu 2 bulan ini, kita yakin tercapai. Kalau yang selebihnya, contoh PBB kita sudah di angka 58 persen ya,” urainya.

Sedangkan untuk pajak BPHTB  kamarin sempat ditargetkan cukup tinggi. Sebab dapat diekspresikan dengan adanya Ibu Kota Nusantara (IKN) dan insentif BPHTB di IKN juga luar biasa, Insentif terhadap investasi.

“Nah karena kemarin, sesuai dengan ketentuan Perda. Bahwasanya untuk investasi dia tidak diberikan insentif, dia tetap bayar kecuali pemerintah. Namun berjalan seiringnya waktu dengan hadirnya Perpres 75, maka seluruh investasi IKN dikasih BPHTB 0 persen,” urainya.

“Nah di situ ya kita lolos. Kalau itu kemarin enggak 0 persen, Wah gila-gilaan ini sudah capaiannya, luar biasa ini,” sambungnya.

Jadi terkait pajak BPHTB dan walet masih minim. Adapun kendala di walet, beberapa rumah walet infonya terjadi migrasi yang menyebabkan turun dan kekurangan panennya. (advertorial)

Share

You may also like...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *