Kabid Kelembagaan Sosial Budaya Masyarakat Desa, DPMD PPU, Zulbairamin
PENAJAM – Kepala Bidang (Kabid) Kelembagaan Sosial Budaya Masyarakat Desa, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten PPU, Zulbairamin, mengatakan kegiatan coaching clinic secara door to door atau dari desa ke desa merupakan upaya untuk memfasilitasi pemerintah desa (Pemdes). Upaya tersebut untuk memfasilitasi mengurai berbagai persoalan terkait manajerial Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).
Menurutnya, coaching clinic perlu dilakukan dari desa ke desa karena setiap desa memiliki karakteristiknya masing-masing. Begitu juga dengan persoalan yang dihadapi masing-masing pemdes.
“Kami mencoba melihat permasalahannya apa, sisi mana kami harus masuk. Kami dari dinas juga tidak berdiri sendiri, tapi bersama instansi lain,” ujar Zulbairamin beberapa waktu lalu.
Menurutnya, instansi yang meliputi Inspektorat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) PPU membantu dari sisi pelaporan keuangan dan pertanggungjawaban jawaban manajerial.
DPMD turut menggandeng Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (KUKM Perindag). Koordinasi dengana KUKM Perindag ini untuk melihat adanya peluang-peluang yang berkaitan untuk menciptakan unit-unit usaha. Serta menilai apakah unit usaha tersebut bisa menggandeng atau mendapat pembinaan langsung dari KUKM Perindag.
Selain itu, Zulbairamin menerangkan bahwa ada berbagai masukan yang bisa diberikan tenaga profesi ahli kepada perangkat daerah untuk memaksimalkan pengelolaan suatu Bumdes.
“Dalam hal ini adalah tenaga pendamping desa yang notabene mereka memang terjun mendampingi perangkat desa terhadap kaitannya dengan pelaksanaan pemerintahan desa,” ujarnya.
Dia juga menerangkan bahwa DPMD dalam hal ini memang tidak dapat mengintervensi pemdes dalam mengelola Bumdes.
“Jadi kami hanya bersifat pembinaan,” pungkasnya.
Dengan adanya coaching klinic diharapkan dapat mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi perangkat desa. Sehingga pengelolaan Bumdes dapat berjalan dengan maksimal. (advertorial)