Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Penajam Paser Utara berupaya menurunkan angka stunting. Bentuk upaya menurunkan stunting dengan menggalakkan program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan).
PENAJAM – Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Penajam Paser Utara berupaya menurunkan angka stunting. Bentuk upaya menurunkan stunting dengan menggalakkan program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan). Program itu menyasar langsung balita stunting atau tengkes.
“Penyaluran paket olahan itu salah satu kegiatan untuk Germarikan. Dimana target dari kami itu balita yang masuk ke data stunting,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Penguatan Daya Saing, Dinas Perikanan (Diskan) PPU, Amirullah beberapa waktu lalu.
Dia mengungkapkan bahwa program yang dilaksanakan ini hasilkerja sama dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim). Program ini telah menyasar lima kelurahan di PPU. Kelima kelurahan itu yakni Sungai Parit, Nipah-nipah, Nenang, Penajam, dan Gunung Steleng.
Sekitar 50 balita telah menerima paket olahan ikan sebagai bagian dari tahap kedua program ini.
“Program ini sebenarnya setiap tahun dilaksanakan. Tahun ini, PPU dan Kutai Kartanegara menjadi fokus utama. Namun, ke depannya, program ini akan terus bergulir dan bisa saja menyasar daerah lain,” ungkapnya.
Prograam pertama sudah berjalan, yakni telah melaksanakan kegiatan sosialisasi mengenai pentingnya konsumsi ikan bagi tumbuh kembang anak.
Termasuk sosialisasi kesehatan dengan melibatkan ahli gizi beserta pemaparan materi Keluarga Berencana (KB) yang sudah dilakukan pada 8 Mei 2024.
“Sekitar 50 peserta dikumpulkan. Nah, nanti rencananya untuk tahap ketiga dilaksanakan di bulan Desember mendatang,” katanya.
Program ini tidak hanya berhenti pada penyaluran bantuan dan sosialisasi. Evaluasi juga akan diteruskan pada akhir tahun yang disertakan kedalam program tahap ketiga.
Evaluasi diterapkan untuk melihat sejauh mana efektivitas program ini. Meliputi peningkatan berat badan, tinggi badan, dan perkembangan motorik balita penerima manfaat.
“Jadi, dilihat dari tahap pertama pemberian, kedua, dan ketiga, nanti itu di evaluasi. Apakah perkembangan anaknya itu meningkat atau menurun, seperti itu,” jelasnya.
Amirullah memaparkan, paket olahan ikan yang diberikan kepada balita merupakan produksi UMKM dari Kelompok Pengolahan dan Pemasaran Hasil Ikan (Poklahsar).
Beberapa produk yang diberikan antara lain amplang, abon, dan teri krispi. Dengan demikian, program ini tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan balita. Akan tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian UMKM khususnya Poklahsar binaan Diskan PPU.
“Selain kita memberdayakan UMKM yang ada di PPU. Salah satu tujuannya juga untuk supaya angka stunting itu bisa menurun,” tutupnya. (advertorial)