
KUTAI KARTANEGARA – Pemkab dan DPRD Kukar melakukan peninjauan di lokasi Longsor pada jalan dan jembatan Long Penjalin, KM 11, Desa Umaq Dian, Kecamatan Tabang, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Ketua DPRD Kukar, Abdul Rasid mengatakan kunjungan tersebut merupakan tidak lanjut dari peninjauan sebelumnya bersama Plt Bupati Kukar di Teluk Bentangis, Kelurahan Baru, Kecamatan Tenggarong.
“Kita sangat prihatin dengan adanya kejadian ini, kita berharap penanganan dari Pemda agar lebih cepat. Kita ketahui bersama pembahasan anggaran 2020 sudah berjalan, kita minta kepada kepala Bappeda dan Dinas teknis terkait bisa saling melakukan koordinasi sekaligus bisa memperhitungkan estimasi anggaran yang dibutuhkan, agar DPRD bisa membackup anggaran pada 2021,” jelasnya.
Rasid pun berharap Dinas PU bisa segera mengambil langkah nyata untuk dapat membuat jembatan alternatif yang kokoh dan tidak memakan waktu terlalu lama.
“Agar akses masyarakat bisa normal kembali, kasihan jika ini berkepanjangan. Informasi yang disampaikan Camat Tabang Faisal , Babinsa (TNI) dan masyarakat dalam pertemuan tadi, yaitu harga terus meroket naik, karena ada biaya tambahan ongkos buruh angkat yang harus dibayar untuk menyeberangkan barang,” serunya.
Tambahnya, selain harga pangan yang meroket, juga akses kesehatan juga menjadi sorotan akibat terputusnya jalur tersebut. Warga yang sakit dan ibu yang akan melahirkan hanya bisa digotong menggunakan tandu untuk menyeberangi jembatan menuju mobil travel, karena mobil ambulans dari Tabang tidak bisa melintasi.
“Dampak sosial seperti ini yang harus secepatnya diatasi agar saudara kita yang mengalami musibah dan terisolir bisa terlepas dari kesulitan yang ada,” ucap Rasid. (ftt)