KUTAI KARTANEGARA – Longsor yang terjadi di jalan dan jembatan Long Penjalin di KM 11, Desa Umaq Dian, Kecamatan Tabang, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menghambat jalur distribusi kebutuhan pokok disana. Akibatnya, harga kebutuhan pokok disana melonjak tinggi.
Anggota DPRD kukar, Betaria Magdalena mengatakan akibat longsor tersebut, menutup akses darat masyarakat sekitarnya yang berakibat pada ekonomi. Sejak runtuhnya jembatan, antrean truk dan mobil cukup panjang menunggu, mobil yang datang dari Tabang untuk menyuplai barang secara estafet mengakibatkan biaya transportasinya juga tinggi.
“Salah satunya tabung gas elpiji 5 Kg semula Rp 35 000 sekarang menjadi Rp 55.000, Gula Pasir semula Rp12.000 menjadi Rp17.000 dan Bensin semula Rp 9.000 menjadi Rp12.000 sampai Rp 13.000, sangat prihatin dan keadaan ini disampaikan langsung ibu-ibu rumah tangga dan masyarakat yang penghasilannya pas-pasan,” ungkapnya.
Saat meninjau longsornya poros jembatan Long Penjalin bersama Plt Bupati dan Ketua DPRD, Wakil Ketua dan beberapa anggota dan OPD teknis, Betaria berharap perbaikan bisa segera direalisasikan.
“Kita berharap secepatnya dalam minggu ini sudah ada bahan material baja untuk konstruksi jembatan darurat yang kokoh, karena di bulan Oktober dan November ini cuaca cukup ekstrim dan curah hujan yang sangat tinggi. Takut nantinya jembatan roboh lagi karena tekanan arus air dari gunung mengalir deras, jika terhambat air cepat meluap jembatan yang ada bisa tenggelam,” jelasnya.
Magdalena meminta pihak OPD teknis bisa memperhitungkan dengan baik agar material jembatan bisa dibawa ke lokasi dengan segera. Mengingat jalan yang ada saat ini merupakan jalan satu-satunya menuju 13 Desa yang ada Kecamatan Tabang.
“Kita berharap material yang berada di Teluk Bentangis Tenggarong yang dikatakan Plt Bupati Kukar kemarin bisa segera dibawa ke Desa Umaq Dian Tabang dan segera dikerjakan pemasangan tiang pancang dan dirangkai di lokasi yang ada,” katanya. (ftt)