SAMARINDA – Penerapan Tarif jalan tol Balikpapan Samarinda (Balsam) baru-baru ini dirasa sebagian masyarakat cukup mahal. Bahkan data yang didapat Komisi II DPRD Kaltim mencatat selama sehari rata-rata kendaraan yang lewat hanya 2000 dalam sehari, tentu ini penurunan yang cukup signifikan.
Hal tersebut berbanding terbalik saat tol gratis. Bahkan DPRD Kaltim pun menolak tarif tol tersebut, karena dinilai memberatkan masyarakat.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor mengatakan belum ada aspirasi dari masyarakat yang masuk ke pihaknya. Bahkan ia menanggapi tarif tol tersebut sudah wajar.
“Siapa yang menyampaikan aspirasi. Normal itu normal sesuai nilai investasi. Tarif segitu wajarlah wajar. Sekarang apa yang gak wajar,” ucap Isran usai menghadiri peringatan Hari Anti Narkotika International (HANI) di Balai rehabilitasi BNN, Jumat (26/6/2020).
Menurutnya tidak menjadi masalah jika masyarakat lebih banyak yang memilih melewati jalan arteri ketimbang tol. Jalan pun setiap tahunnya selalu diperbaiki demi kenyamanan masyarakat yang melewati jalan arteri.
“Jalan yang biasa diperbaiki itu diaspal. Kan bagi warga yang tidak memiliki kemampuan bisa lewat jalan akteri,” katanya.
Bahkan diakui Gubernur nyentrik tersebut, dirinya sendiri lebih sering menggunakan jalan arteri ketimbang jalan tol.
“Kalau saya kan jalan akteri biasa aja, kalau kalian lewat tol karena fulusnya banyak,” jawab Isran bercanda. (pry)
Editor : Abdur Rachim