SAMARINDA – Warga Kelurahan Sambutan, Kecamatan Sambutan, Samarinda mengeluhkan bau menyengat yang berasal dari pipa bocor milik perusahaan gas Pertamina Kota Samarinda. Bau gas yang menyengat mulai menganggu aktivitas warga.
Pantauan Kaltimedia Minggu (26/4/2020) di Jalan Sejati RT 1, Blok A bau menyengat muncul di sepanjang selokan.
“Dari hari Jumat kemarin pas awal puasa habis magrib, kami warga sekitar menghirup bau gas,” ujar Sutimin selaku ketua RT 1 kepada Kaltimedia di lokasi.
Sutimin mengatakan bau gas tersebut mulai menganggu aktivitas warga dua hari terakhir ini. Mereka juga mengeluhkan bau yang semakin membuat terasa mual dan sakit kepala.
“Baunya menyengat banget, sampai saya merasa mual-mual dan pusing seperti tekanan. Jadi ini rumah saya tutup supaya baunya engga masuk ke dalam rumah,” ungkapnya.
Kaltimedia pun mencoba menghubungi salah satu teknisi untuk wilayah Sambutan mengenai keluhan dari warga di Jalan Sejati Blok A. Diketahui, dari Yusdin, salah satu Petugas Jaringan Gas Kecamatan Samarinda mengatakan karena keterbatasan anggota di lapangan, pihaknya membutuhkan waktu untuk menangani keluhan dari warga.
“Disini kita di lapangan cuman tiga orang, jadi butuh waktu untuk menanganinya,” ujar Yusdin, saat dihubungi melalui via telpon.
Yusdin juga menjelaskan mengenai bau yang dikeluhkan oleh warga, yang terjadi sejak awal puasa, serta memberikan arahan kepada warga sekitar untuk mengatasi bau gas yang menyengat tersebut.
“Ini bau cairan yang kelebihan, sehingga baunya menyengat sampai masuk ke instalasi rumah warga. Saya juga ngasih arahan ke warga, jika masak tidak masalah. Yang penting setelah aktivitas masak, nanti ditutup yang ada di dekat kerannya sehingga gas tidak masuk ke instalasi,” jelasnya.
Berdasarkan laporan yang masuk ke Yusdin, sudah ada sekitar 50 lebih laporan dari warga mengenai keluhan bau gas tersebut.
“yang masuk laporan ke saya ada sekitar 50 lebih, karena kita di lapangan bertiga Insyallah penangannya seminggu ini,” tuturnya.
Untuk total pemakaian gas yang ada di Jalan Sejati Blok A ada sekitar 30 yang terdiri dari 95 KK. Warga pun berharap bau gas yang muncul bisa segera diatasi karena cukup mengganggu aktifitas harian warga. (titi)