SAMARINDA – Bulan suci Ramadhan telah tiba di tahun 2020 ini, hal ini menjadi kesempatan para umat Muslim diseluruh dunia untuk mensucikan diri dan mendekatkan diri kepada Allah S.W.T.
Ketika bulan puasa, dianjurkan berbuka dengan makanan yang manis-manis. Di Samarinda sendiri ada makanan yang sudah menjadi tradisi dan tidak pernah absen. Yaitu kue Amparan Tatak. Amparan Tatak merupakan kue khas Banjar dengan bahan utamanya seperti adonan tepung beras, tepung sagu, dan santan serta ditambah dengan potongan-potongan buah pisang yang sebelumnya telah dikukus.
Aida, salah seorang pembuat kue amparan tatak yang telah menggelutinya selama hampir 20 tahun ini tidak pernah pindah tempat kemana pun. Ia selalu berjualan di Jalan Merbabu, Kelurahan Kampung Jawa, Kecamatan Samarinda Ulu.
“Asal jualan ini awalnya itu dari mertua saya. Setelah itu saya sama suami meneruskannya,” katanya, Sabtu (25/4/2020).
Rupanya, selain menjual Amaparan Tatak, Aida juga menjual berbagai macam kue lainnya seperti Kue Lapis, Sari Muka Lakatan, Sari Muka Pengantin, dan Puding.
“Semua saya bikin sendiri, mulai bikin itu dari jam 1 malam sampai pagi. Jadi harus tahan-tahan mata, karena bikin kue ini tidak gampang,” katanya sambil tertawa.
Selama 20 tahun berjualan, ia juga menerima pesanan dari orang lain yang ingin berjualan kue khas di bulan Ramadhan bahkan juga telah memiliki pelanggan tetap.
“Banyak mas yang pesan, jadi saya harus membuat kue itu ada sekitar 30 lebih. Dan nantinya mereka mengambil di rumah saya. Ada juga yang sudah lama beli mulai dari dia masih kecil sampai punya anak,” ungkapnya.
Untuk kisaran harga kue yang dijual, dipatok dari harga Rp.10.000,-. Selama ini Aida sendiri tidak pernah memasarkan dagangannya secara berlebihan, hanya berdasarkan mulut ke mulut.
Namun begitu, dengan kondisi saat ini, diakuinya cukup terbantu dengan teknologi yang digunakan oleh anak-anaknya.
“Jadi ini anak-anak ada yang live di aplikasi Instagram. Saya tidak mengerti soal yang begitu-begituan. Mereka anak-anak muda yang tahu,” ucapnya sambil tertawa. (titi)