SAMARINDA – Dalam lanskap sosial politik Kota Samarinda yang terus berkembang, organisasi keagamaan seperti Nahdlatul Ulama (NU) menunjukkan peran strategis yang tak bisa lagi dipandang sebelah mata.
Hal ini tercermin dalam gelaran jalan sehat memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-102 NU yang diinisiasi Pengurus Cabang NU (PCNU) Samarinda, di Halaman Gor Segiri, pada Minggu (18/5/2025).
Ketua DPRD Kota Samarinda, Helmi Abdullah, menyebut kegiatan tersebut sebagai bukti bahwa NU bukan hanya organisasi keagamaan, melainkan telah menjelma sebagai kekuatan sosial-politik yang memiliki pengaruh besar terhadap dinamika masyarakat perkotaan.
“Ini bukan hanya jalan sehat, ini konsolidasi kekuatan. Saya melihat NU hadir bukan sekadar urusan dakwah, tapi juga sebagai kekuatan sosial yang bisa menggerakkan massa secara masif dan terorganisir,” kata Helmi di sela kegiatan yang berlangsung di GOR Segiri.
Sebagai mantan pengurus NU di tingkat provinsi, Helmi menyadari bahwa eksistensi NU saat ini jauh lebih luas. Di tengah gejolak isu kota yang sensitif seperti kritik publik atas pembangunan Tugu Pesut yang menelan anggaran besar Helmi menilai NU tampil sebagai penyeimbang sosial.
Ia menilai kegiatan seperti ini memiliki efek domino dalam menjaga kohesi sosial dan mencegah polarisasi di tengah masyarakat. “NU di Samarinda sudah menunjukkan bahwa mereka siap menjadi mitra strategis pemerintah dalam menjaga stabilitas sosial,” ujarnya.
PCNU saat ini tidak lagi hanya aktif dalam seremonial keagamaan, melainkan juga dalam kegiatan sosial dan ekonomi yang berdampak nyata bagi masyarakat. Model pergerakan ini mencerminkan wajah baru NU yang adaptif terhadap kebutuhan zaman.
“PCNU sudah melangkah lebih jauh. Ini adalah bentuk kehadiran yang nyata dan progresif. Saya yakin, kalau NU tetap bergerak seperti ini, mereka bisa menjadi lokomotif perubahan sosial di Samarinda,” pungkas Helmi. (Adv/Df)
