DPRD Samarinda Minta Beasiswa Kaltim Bisa Digunakan ke Luar Daerah

DPRD Samarinda Minta Beasiswa Kaltim Bisa Digunakan ke Luar Daerah

Samarinda – Kalimantan Timur (Kaltim) akan segera meluncurkan program beasiswa kuliah gratis dengan anggaran mencapai Rp770 miliar. Program ini mendapat apresiasi luas, tetapi kebijakan yang mewajibkan penerima beasiswa untuk berkuliah di dalam Kaltim, terutama pada jenjang S2, menjadi bahan diskusi di kalangan masyarakat dan pemangku kebijakan.

Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Ismail Latisi, menyatakan bahwa kebijakan tersebut bisa dimaklumi karena program ini masih dalam tahap awal. Menurutnya, pemerintah daerah pasti memiliki pertimbangan matang, seperti kesiapan kampus di Kaltim serta alokasi anggaran yang tersedia.

“Saya yakin ada pertimbangan matang, seperti kesiapan kampus dan anggaran,” ujar Ismail pada Selasa (18/3/2025).

Ismail menegaskan bahwa kebijakan ini harus dievaluasi secara bertahap agar dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat Kaltim.

Besar harapan program ini tidak berhenti di tahap awal dan terus berkembang. Jika tahap pertama berjalan lancar, pemerintah harus mulai mempertimbangkan untuk membuka peluang bagi mahasiswa Kaltim yang ingin melanjutkan studi ke luar daerah.

Menurutnya, membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk berkuliah di luar Kaltim, baik di dalam negeri maupun luar negeri, akan memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia di daerah tersebut.

“Mungkin di tahap berikutnya, pemerintah bisa mempertimbangkan memberikan beasiswa bagi mahasiswa Kaltim yang ingin kuliah di luar daerah. Program ini harus bisa berkembang agar pendidikan gratis benar-benar dirasakan seluruh masyarakat Kaltim,” harapnya.

Selain itu, Ismail menekankan pentingnya evaluasi berkala terhadap program ini. Menurutnya, kebijakan harus tetap relevan dan disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa serta tuntutan dunia kerja yang terus berkembang.

Ismail juga mengingatkan agar program beasiswa ini tidak berjalan di tempat. Diperlukan sistem monitoring dan evaluasi secara rutin untuk memastikan beasiswa benar-benar memberikan manfaat optimal bagi penerima dan daerah.

“Jangan sampai program ini hanya berjalan di tempat. Harus ada monitoring dan evaluasi secara rutin agar beasiswa ini benar-benar mencetak SDM unggul yang siap bersaing di tingkat nasional mau pun internasional,” pungkasnya. (Adv/Df)

Share

You may also like...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *