BALIKPAPAN – Komisi III DPRD Balikpapan di bawah komando Alwi Al Qadri melaksanakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Angkasa Pura I selaku pengelola Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan. Membahas fasilitas umum (fasum) bandara yang minim perawatan.
Alwi Al Qadri mengaku kecewa terhadap pengelolaan bandara. Di mana kondisinya kini diklaim sangat mengkhawatirkan. Seperti yang viral, karena perubahan lokasi untuk penjemputan kedatangan penumpang di bandara tersebut.
“Jadi ada pengalihan untuk tempat penjemputan di bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, di mana lokasi penjemputan penumpang dialihkan melalui gedung parkir di lantai satu,” kata Alwi ketika diwawancarai wartawan usai RDP di gedung parlemen, Kamis (1/8/2024).
Ia menjelaskan, bahwa pengalihan penjemputan tersebut memiliki sisi positif dan negatif. Untuk positifnya dapat mengurangi kemacetan. Sedangkan, untuk negatifnya ada bau pesing, gelap dan lain sebagainya.
Menurut Alwi, Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan masih belum layak dianggap sebagai bandara internasional.
“Bandara SAMS merupakan bandara internasional, tapi saya rasa seperti bukan bandara internasional, sebab masih banyak fasum yang perlu dilakukan pembenahan, salah satun AC (pendingin ruangan) yang kurang diperhatikan,” terangnya.
“Jadi malu dibilang bandara internasional tapi rasa lokal. Kita sudah sangat ketinggalan, cuman ‘kan bandara kita ini sudah lumayan lama 10 tahun lalu di 2014,” ujarnya.
Meski demikian, ia mengatakan DPRD Balikpapan belum bisa mensupport karena alokasi anggarannya ada di Pemerintah Pusat. Namun, dirinya memberikan usulan untuk mengatasi permasalah tersebut.
“Kami hanya bisa merekomendasi, tolong diperbaiki. Dan kami punya usulan, mengingat Balikpapan sebagai pintu gerbang Ibu Kota Nusantara (IKN),” katanya.
PGS General Manager PT Angkasa Pura I Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, Imam Musholin membenarkan mendapat masukan dari Komisi III DPRD Balikpapan.
“Intinya masukan terkait perubahan flow di penjemputan diarahkan ke gedung parkir, jadi kami diberikan masukan terkait dengan fasilitas yang ada di situ. Kemudian toilet dan lain-lain sebagainya itu,” kata Imam.
Ia menyampaikan masukan-masukan tersebut sebenarnya sudah lama dipersiapkan, termasuk are parkir.
“Kita ubah di situ karena memang di area penjemputan selama ini padat, apalagi ini mau IKN. Maka solusinya adalah dipindahkan ke gedung parkir. Itu saja termasuk fasilitas, jadi hal itu jangan dilupakan dan terlewatkan. Sehingga bandara harus terus berinovasi untuk selalu memperbaiki fasilitas dan kami sangat berterimakasih atas masukannya,” tandasnya. (*)