Inovasi Disdukcapil Mewujudkan Kaltim Ramah Disabilitas

Foto : Fasilitas Trotoar Ramah Difabel. Sumber Foto : rukita.co
Foto : Fasilitas Trotoar Ramah Difabel. Sumber Foto : rukita.co

Samarinda, Kaltimedia.com – Dlam rangka mewujudkan Kalimantan Timur (Kaltim) ramah disabilitas sesuai dengan visi dan misi Kaltim Berdaulat, yakni berdaulat dalam pembangunan SDM yang berakhlak mulia dan berdaya saing, terutama perempuan, pemuda dan penyandang disabilitas.  Tentu saja dibutuhkan inovasi dan perancangan program yang dapat memberdayakan kaum disabiliatas khususnya di kota Samarinda dalam upaya mewujudkan Samarinda Kota inklusi.

Salah satunya program yang sudah dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Samarinda. Berawal pada 2017, Disdukcapil mencanangkan Laskar (Layanan Satu Hari Kelar) dimana itu system pelayanan berbasis online, kemudian dimunculkan inovasi pelayanan antar dokumen kepada masyarakat bekerjasama dengan disabilitas atau disingkat Pak Dola Kadis.

Layanan ini mengantarkan Disdukcapil mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) pada kategori penjaringan peserta inovsi dan kreatifitas pelayanan perangkat daerah (Pepes Ikan Peda) provinsi dan kabupaten/kota tahun 2021. Kebermanfaatan dari program ini dirasakan langsung oleh Yakub Tato, salah satu penyandang disabilitas dan anggota Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Samarinda yang merupakan pengantar dokumen kependudukan sampai kerumah-rumah warga.

“Waktu itu awal muncul Covid-19 menyebar di Samarinda, banyak teman-teman saya yang disabilitas kehilangan pekerjaan dan hampir diusir dari kontrakan karena tidak bisa bayar uang sewa. Program yg ditawarkan oleh DIsdukcapil kepada kami sebagai kurir ini sangat sangat membantu kami untuk menyambung hidup waktu itu,” ungkap Yakub yang saat ini menjabat sebagai Dewan Penasehat PPDI Samarinda.

Yakub menambahkan, terdapat 25 disabilitas yang dipekerjakan untuk program pengantaran berkas kependudukn. Berbekal motor dengan desain khusus , setiap harinya para pengantar dokumen Disdukcapil dapat mengantar 50-100 berkas. Setiap pengantar dapat antar 10-15 berkas dengan estimasi waktu dua hari kerja. Bukan tanpa halangan, dalam proses pengantaran berkas kependudukan seringkali terjadi hal yang tidak diinginkan. Namun hal itu tidak menurunkn semangat para disabiltas ini dalam bekerja.

“Kadang motor mogok atau jalanan rusak yang tidak dapat dilewati dengan motor khusus kami, kan gerak terbatas. Juga banjir dan alamat yang diberikan tidak jelas,” tutur pria berumur 53 tahun ini.

Lebih lanjut, Yakub Tato menjelaskan Samarinda harus menjadi kota inklusi, program pemberdayaan kaum disabilitas dapat dibuat oleh semua instansi bekerjasama dengan PPDI Samarinda. Tidak hanya pemberdayaan, tapi juga membuat fasilitas pelayanan public khusus disabilitas di tingkat kelurahan  hingga kecamatan menjadi prioritas program, sehingga Samarinda benar-benar dapat menjadi kota inklusi ramah disabilitas.

“Kami gencar melakukan sosialisasi untuk membuat infrastruktur seperti jalur miring penyandang disabilitas di kelurahan dan kecamatan di kota Samarinda. Pelayanan publik pun juga harus ramah disabilitas,” pungkasnya. (titi)

Share

You may also like...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *