Suka Duka Siswa SMP Melakukan Simulasi PTM

Simulasi PTM pada Senin (14/12/2020) di beberapa sekolah di Balikpapan. (pcm)

BALIKPAPAN – Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ada di Kota Balikpapan, Senin (14/12/2020) ini sudah melaksanakan simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di tengah pandemi Covid-19.

Salah satu sekolah yang melakukan simulasi tersebut ialah SMPN 1 Balikpapan di Jalan Kapten Piere Tendean, Gunung Pasir, Balikpapan Tengah (Balteng).

Segala macam aspek potokol kesehatan diterapkan sangat ketat dikawasan sekolahan tersebut. Bahkan saat para siswa masuk sekolah semuanya memakai masker. Sebagian juga pakai face shield. Satu persatu suhu tubuh mereka juga dicek menggunakan thermogun, dan tak lupa mencuci tangan. Para siswa juga terlihat sangat gembira, karena bisa bertemu kembali dengan teman-temannya, merindukan belajar di ruang kelas.

“Iya, senang sekali. Kami sudah lama tidak belajar di sekolah, dan akhirnya bisa ketemu dengan teman-teman lagi. Tapi ada rasa was-was juga,” ucap Muhammad Fauzi (14), salah satu siswa SMPN 1 Balikpapan.

Fauzi menilai jika belajar tatap muka di tengah pandemi ini kurang maksimal, dan materi yang diterima sangat kurang.
Namun, sisi positifnya materi pembelajaran lebih mudah diserap jika dibandingkan dengan belajar online.

“Pembelajarannya kurang. Cuma dua pelajaran. Beda dengan hari biasanya agak lama. Materinya juga banyak. Kalau online kan materi saja, tidak ada penjelasan. Sedangkan kalau tatap muka ada penjabarannya. Jadi beda banget,” tuturnya.

Senada dengan Fauzi, Nur Amalia (14) siswi kelas lX itu juga mengaku senang bisa kembali ke sekolah. Selama ini ia sudah sangat jenuh mengikuti pembelajaran dari rumah. Meski demikian, kembali ke sekolah dengan suasana yang berbeda membuat dirinya merasa was-was.

“Sudah capek belajar dari rumah. Jenuh, juga enggak ada teman. Kemudian kita pegang handphone terus, takut mata rusak. Iya, was-was aja. Khawatir kalau samapai tertular Corona. Tapi saat masuk halaman sekolah tadi itu ada protokol kesehatan semua,” tuturnya.

Ditemui secara terpisah, Kepala Sekolah SMPN 1 Balikpapan Arintoko menyebut, simulasi yang akan digelar selama dua hari ini menggambarkan pembelajaran pada saat tatap muka nanti.

“Mulainya pukul 07.45 sampai 11.45 Wita. Tetap menggunakan protokol kesehatan ketat. Baik pada saat kedatangan, dalam proses pembelajaran maupun saat pulang nanti,” ucapnya.

Untuk kapasistas, hanya 50 persen dari satu kelas dan 50 persen dari keseluruhan siswa.

“Tetapi yang menyetujui ikut kegiatan simulasi ini hanya sekitar 558, dari 1.105 siswa. Penyebarannya juga tidak merata di masing-masing kelas,” tandasnya. (pcm)

Editor: (dy)

Share

You may also like...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *