Peringati HKN ke-56, Pemkot Balikpapan Berikan Penghargaan Pejuang Covid-19

Peringati HKN ke-56, Pemkot Balikpapan Berikan Penghargaan Pejuang Covid-19.

BALIKPAPAN – Memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-56 pada tahun ini menjadi momentum bagi semua tenaga kesehatan dan seluruh komponen masyarakat akibat Pandemi Covid-19. Selama pandemi ini, setidaknya sudah 245 tenaga medis Balikpapan yang terpapar Covid-19 dengan 3 orang di antaranya meninggal dunia.

Mereka adalah dr Sriyono, yang merupakan Kabid Kesmas dan Plt Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan meninggal pada 19 Agustus 2020; Dadang Hari Susanto, perawat di Instalasi Anestesi RSKD Balikpapan meninggal pada 2 September 2020. Dan dr Djailani, spesialis THT RSKD dan RS Restu Ibu yang meninggal pada 29 Oktober 2020.

Ketiganya pun dianugerahi Pemkot Balikpapan sebagai Pejuang Covid-19. Penghargaan tersebut diterima langsung oleh pihak keluarga.

“Atas jasa mereka dalam bidang kesehatan dan berjuang selama pandemi, Pemerintah Kota Balikpapan memberikan penghargaan Pejuang Covid-19 Kota Balikpapan,” ucap Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi saat memberikan pemberian penghargaan kepada Pahlawan Covid-19 saat peringatan HKN di Kantor Wali Kota, Kamis (12/11/2020).

Menurut Rizal, kerja keras dan pengorbanan tenaga medis di Balikpapan harus dihargai dengan mendorong penguatan upaya kesehatan pada masyarakat, serta kedisiplinan masyarakat sendiri dalam menjaga protokol kesehatan agar pandemi Covid-19 ini segera berlalu.

“Rasa sedih sekaligus hormat kita berikan kepada tenaga medis kita yang meninggal. Seperti dr Sriyono, sejak awal pandemi jika setiap ada kasus positif Covid-19 almarhum bergerak cepat, baik pagi, siang atau malam. Insya Allah husnul khatimah dan pengorbanan mereka menjadi teladan kita semua,” jelasnya.

Sementara itu, Satgas Penanganan Covid-19 Balikpapan melaporkan hari Kamis (12/11/2020) terdapat penambahan 9 kasus terkonfirmasi, 36 selesai isolasi, dan tidak ada kasus meninggal dunia.

Kasus terkonfirmasi 7 di antaranya berasal dari riwayat suspek dan 2 sisanya dari riwayat tanpa gejala. Sedangkan yang menyelesaikan isolasi, 17 telah menjalani perawatan di rumah sakit dan sisanya isolasi mandiri. (ar)

Share

You may also like...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *