
KUTAI TIMUR – Anggota DPRD Kaltim dari Fraksi PKB, Sutomo Jabir menyoroti banyaknya perusahaan tambang di wilayah Kecamatan Kaubun, Kutai Timur, namun benefitnya tidak ada ke masyarakat sekitarnya. Beberapa diantaranya perusahaan yang beroperasi di daerah Sangsaka (Sangkulirang, Sandaran, Kaliorang, Kaubun, Karangan) yang bahkan dinilai tidak mampu mensejahterakan masyarakat, terutama di bidang ketenagakerjaan.
Ya, menurut Sutomo, perusahaan perlu melakukan penerimaan bagi tenaga kerja lokal.
“Jadi sudah kewajiban Perusahaan tidak boleh mempersulit tenaga kerja lokal. Untuk apa banyak-banyak mendatangkan tenaga kerja dari luar daerah sementara yang lokal tidak diberdayakan,” katanya kata Sutomo kepada kaltimedia.com, Selasa (23/06/2020) malam saat dihubungi via telepon.
Jelasnya, tenaga kerja lokal haruslah lebih dulu diberdayakan. Tidak perlu mendatangkan pekerja dari luar daerah yang dinilai malah bisa menimbulkan konflik sosial.
“Kita mengharapkan banyaknya industri entah itu dibidang tambang atau manufaktur, harusnya mampu menyerap tenaga kerja lokal, diberdayakan, ya mestinya jangan disamakan standarnya. Tentunya kan bisa diberikan kemudahan atau pelatihan untuk mengupgrade pengetahuan kemampuannya ,” jelasnya.
Anggota Dewan dari dapil Bontang, Kutim dan Berau itu menambahkan peran Pemerintah Kecamatan yang harus hadir serta terlibat untuk memberikan pelatihan. Agar nantinya tenaga lokal bisa sesuai dengan standar Perusahaan, dan tidak menjadi suatu alasan lagi mengenai skill yang tidak memenuhi.
“Tidak boleh ada larangan seperti itu bahwa pemerintah bisa mendata ada berapa tenaga kerja lokal yang menganggur, kemudian diberikan skill lalu menanyakan ke pihak perusahaan kira-kira apa yang dibutuhkan. Kan bisa aja melakukan kerjasama dengan BLK (Balai Latihan Kerja),” serunya.
Tidak hanya itu, Sutomo mengatakan komunikasi pemerintah harus menjadi mediator bagi masyarakat dengan pihak swasta yang bertujuan untuk menciptakan peluang lapangan kerja seluas-luasnya.
“Itulah Pemerintah harus hadir agar masyarakat tidak mengambil tindakan sendiri-sendiri, kalau ambil langkah itu nanti komunikasinya bisa rusak. Dan Perusahaan juga harus tahu diri, dengan menyerap tenaga kerja, memang idealnya tidak ada pengangguran disana, sebab banyak sekali perusahaan di daerah Kaubun itu,” tutupnya. (rcd)