BALIKPAPAN – Selain covid-19, banjir masih menjadi ancaman nyata Kota Minyak kala memasuki musim penghujan seperti saat sekarang. Hujan sebentar saja, langsung menyebabkan banjir dibeberapa titik Kota Balikpapan.
Musibah tahunan itu pun belum sepenuhnya bisa diatasi oleh Pemerintah Kota (Pemkot). Minimnya anggaran penanganan banjir masih menjadi persoalan.
Ketua DPRD Balikpapan Abdulloh, mengatakan banjir menjadi salah satu persoalan prioritas yang harus ditangani. Anggaran yang dibutuhkan untuk seluruh titik banjir di Balikpapan juga tidak sedikit, yaitu berkisar Rp 450 miliar.
“Banjir kita perlu dana sekitar 350 hingga 450 miliar. Mudah-mudahan wali kota yang baru nanti bisa ekspansi ke Pusat maupun Provinsi. Untuk mencari anggaran itu,” ungkapnya.
Tambahnya, jika mengandalkan APBD Balikpapan saat ini, diakuinya sangat terbatas. APBD Balikpapan hanya murni dari sektor jasa, karenanya kota Balikpapan harus menggenjot usaha di bidang pariwisata, perhotelan, serta dari sektor UMKM, dan sektor-sektor lainnya.
“Beda dengan Kabupaten Kota lain yang punya tambang, emas, punya batu bara, minyak, dan lainnya. Balikpapan itu murni dari jasa,” serunya. (fdy)