Tatap PON Aceh dan Sumut, Kaltim Targetkan 5 Besar

Komite Olahraga Nasional Indonesia Provinsi Kalimantan Timur (KONI Kaltim) melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) bersama 50 cabor yang dipersiapkan untuk menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-21 Tahun 2024 di Aceh dan Sumut mendatang, pada Selasa (05/12/2023) di Hotel Mesra Samarinda.

SAMARINDA – Komite Olahraga Nasional Indonesia Provinsi Kalimantan Timur (KONI Kaltim) melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) bersama 50 cabor yang dipersiapkan untuk menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-21 Tahun 2024 di Aceh dan Sumut mendatang, pada Selasa (05/12/2023) di Hotel Mesra Samarinda.

Dari penyampaian setiap perwakilan cabor, telah melihatkan total hasil 70 medali emas, 70 perak dan 64 perunggu yang ditargetkan pada PON nanti. Hasil tersebut merujuk pada perolehan medali di ajang babak kualifikasi (BK) PON yang dilaksanakann sepanjang tahun 2023 ini dengan memperoleh 88 emas, 70 perak dan 90 perunggu.

Ketua Umum KONI Kaltim, Rusdiansyah Aras mengatakan bahwa dari total targetan yang dicanangkan ini, bila dipangkas 50 persen maka ada kemungkinan Kaltim kembali menempati 5 atau 4 besar nasional di PON nanti.

“Kami menargetkan hanya 30 medali emas artinya saya turunkan lagi menjadi 50 persen. Kalau kita mencapai 35 medali emas insha Allah kita tetap bertahan di rangking 4 atau 5. Saya bersyukur kawan-kawan sekalian menyampaikan ini realistis dan optimis karena apa yang disampaikan itulah adanya kemampuan kita,” ucap Rusdiansyah.

Ia pun mengajak seluruh cabor untuk menyatukan tujuan agar bisa meraih kejayaan di PON yang akan datang.

“Tentu saya ingin kita semua menyatukan hati solidaritas kita pertahankan, sinergitas kita perkuat kita akan sama sama mengarungi pertarungan ini dengan berhasil di Sumut dan Aceh,” katanya mengajak.

Lebih lanjut, KONI Kaltim berencana akan menggelar Pemusatan Pelatihan Daerah (Pelatda) pada Maret 2024 mendatang.

Namun sebelum itu, dari Desember 2023 ini hingga Maret mendatang akan memberikan uang gizi kepada atlet dalam menjang kesehatannya selama menjalani program mandiri.

“Sampai akhir Maret kami akan memberikan uang gizi kepada semuanya sama pelatih maupun atlet sebesar Rp1 juta. Tapi nanti masuk di pelatda angka rupiahnya berbeda,” katanya.

Selain itu juga ada perhatian khusus KONI Kaltim kepada atlet dan pelatih guna memacu semangat dan motivasi agar bisa meraih prestasi terbaik, khususnya medali emas.

“Kami (Jajaran pengurus KONI Kaltim) memutuskan memang harus ada perhatian khusus sehingga medali emas perak perunggu ada bedanya. Ini untuk memacu bagaimana kita bisa mempertahankan medali emas. Angkanya “alhamdulillah” tetapi kalau pelatih kami pukul ‘flat’ sama ratakan dan bagus angkanya,” ujarnya Rusdi.

Rusdi pun berharap seluruh kontingen Kaltim yang berangkat ke PON nanti bisa membawa perasaan ‘happy’ atau senang agar bisa membawa energi positif. Bahkan KONI juga berencana untuk memberangkatkan atlet yang sekiranya bisa meraih medali, meski lolos Pra PON hanya di peringkat 4 dan 5. (Dy)

Share

You may also like...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *