SAMARINDA – Usai menggelar Rapat Koordinasi KONI Kaltim bersama PB Porprov, KONi Kabupaten Kota, dan Pengurus Cabor pada Rabu (03/08/2022) sore, di Ruang Rapat KONI lantai II, Samarinda. Ditetapkan bahwa sebanyak 52 cabang olahraga (cabor) akan dipertandingkan dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VII Tahun 2022 di Berau nanti.
“Sekalipun sudah ada sinyal dari Bupati, sebagai Ketua PB bahwasannya ini on going dari 36, kemudian naik 45, kemudian setelah adanya kunjungan KONI Kaltim ke Berau, dengan beberapa pertimbangan akhirnya memang ada tawar-menawar. Terakhir tadi itu angka 52,” ungkap Wakil Ketua II PB Porprov, La Ode Ilyas usai rapat.
Jumlah tersebut sebutnya sudah melalui banyak proses pertimbangan bersama. Hal itu mengacu pada jumlah cabor yang dipertandingkan pada Porprov di Kutim pada 2018 lalu.
“Kemudian apa saja cabor yang menjadi pertimbangan kita, salah satunya DBON yang 17 itu memang wajib. Kemudian ada beberapa saran masukan dari teman-teman yang menjadi unggulan-unggulan PON, kemudian dengan adanya pertimbangan-pertimbangan kearifan lokal,” sebutnya.
Lebih lanjut La Ode juga menjelaskan dalam proses pengesahan 52 cabor ini menuai protes dan menjadi masalah dinamika. Hanya saja ada solusi yang kemungkinan bisa terjadi saat proses verifikasi cabor.
“Alhamdulillah semua senang, kemudian kembali juga tadi dengan adanya solusi yang disampaikan teman-teman KONI, karena dengan 52 yang kita kunci, mungkin ada yang cabor-cabor yang ujung-ujungnya nanti tidak memenuhi persyaratan, maka (cabor cadangan) itulah nanti yang akan masuk. Sekalipun memang hari ini kita tidak mungkin mundur lagi. Apa yang dibacakan 52, ya 52 itu yang di sahkan,” jelasnya.
“Tetapi nanti pada saat verifikasi, ternyata ada cabor itu, itu yang kita putuskan tanpa harus rakor lagi. Itu sudah kewenangan penuh dan sudah disepakati. Terimakasih juga teman-teman cabor setelah mendapatkan penjelasan yang detail secara komprehensif, dan mereka mau terima,” imbuhnya.
Sementara itu Kepala Bidang Organisasi KONI Kaltim, Budhi Iriawan mengatakan jika pihaknya memang sangat ingin mempertandingkan seluruh cabor yang ada di bawah naungan KONI. Hanya saja soal jumlah tersebut merupaka kewenangan dan kesanggupan tuan rumah untuk mempertandingkannya.
Sehingga meski ada beberapa cabor yang protes, pengesahan jumlah ini tidak bisa diganggu gugat atau di ubah lagi, mengingat juga waktu pelaksanaan yang tidak lama lagi akan digulirkan.
Kendati demikian, dirinya menjelaskan jika cabor cadangan menjadi solusi untuk bisa dipertandingkan, kalau ada bebberapa dari 52 cabor ini terdapat adanya persyaratan yang tidak terpenuhi, jika memungkinkan.
“Tetap mengundang 63 apapun hasilnya, apapun keputusannya ya harus kita terima. Makanya 52 ini kan dikatakan selesai, tetapi masih dimungkinkan ada perubahan jika tadi ada cabor yang pesertanya kurang dari 5 orang atau 5 tim dari 5 daerah yang berbeda. Nah itu berarti mereka tereliminasi dan bisa digantikan oleh cabor yang lain. Karena mereka di Porprov, 52 itu gak bisa goyang, gak boleh nambah. Makanya yang bisa kita lakukan itu saja. Kita sih maunya 63, tapi kan gak bisa juga kita paksakan,” jelas Budhi.
Untuk itu, dalam membahas soal cabor cadangan tersebut, nantinya akan ada rapat tersendiri bagi tim Pengawas dan Pengarah (Wasrah) Porprov.
“Nanti akan kita rapatkan lagi, tim Wasrah, terutama mungkin cabor PON yang dipastikan menjadi prioritas dan juga pernah meraih medali di PON. Yang pasti nantinya akan dirapatkan oleh KONI Kaltim melalui tim Wasrah,” pungkas Budhi.
Selain itu, jadwal pelaksaan Porprov di Berau juga sudah ditetapkan oleh PB, yang mana pada 12 Novemeber 2032 nanti akan menjadi waktu pembukaan dan di tanggal 24nya menjadi pelaksaan closing ceremonial. (ren)