Mendukung Peraturan Walikota, Sejumlah Kedai Kopi Gunakan Sedotan Rumput

Kedai Kopi Gunakan Sedotan dari rumput purun. (titi)

Samarinda – Guna mendukung Peraturan Walikota (Perwali) Samarinda No.1 Tahun 2019 tentang pengurangan Penggunaan Kantong Plastik, Nature Borneo telah bekerjasama dengen beberapa kedai kopi untuk menggunakan sedotan yang terbuat dari rumput purun

Mendukung Peraturan Walikota (Perwali) Samarinda Nomor I Tahun 2019 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik. Nature Borneo bekerjasama dengan beberapa coffe shop, menggunakan sedotan yang terbuat dari rumput purun.

Rumput purun sendiri merupakan salah satu dari anggota suku teki-tekian (Cyperaceae), dimana rumput tersebut juga dimanfaatkan sebagai bahan anyaman-anyaman yang biasa tumbuh di daerah rawa-rawa.

Penggunaan purun sebagai sedotan ini pertama kali diproduksi secara komersial oleh seorang warga asal Vietnam yang bernama Tran Minh. Sedotan tersebut menjadi alternative eco-straw yang kini sudah banyak dikenal di berbagai dunia.

Sebagai owner Nature Borneo, Arif Fahrizal mengatakan kepada Karja gerakan ini selain mendukung perwali juga mengenalkan kepada masyarakat Samarinda dan mengajak untuk mengurangi sedotan plastik yang sering kali digunakan.

Gerakan ini sudah ia lakukan sejak bulan April 2020 kemarin, dan baru bekerjasama dengan empat coffe shop yang mau menggunakan sedotan rumput tersebut.

“Dan kita mencoba bekerjasama dengan coffe shop yang ada di Samarinda, karena kan dimana-mana sudah ada dan pastinya mereka masih menggunakan sedotan plastik. Untuk itu kita bekerjasama untuk menggunakan sedotan dari rumput purun. Dan ini baru empat caffe shop yang sudah menggunakannya,” ucapnyaa kepada Karja, Jumat (10/7/2020) siang.

Lebih lanjut ia juga menjelaskan, dalam mengenalkan sedotan yang ramah lingkungan ini kepada masyarakat tidaklah mudah, apalagi saat ini masih sangat sedikit kedai kopi yang menggunakannya, hal tersebut akibat adanya Pandemi Covid-19 yang membuat penurunan pendapatan bagi para pelaku industri kedai kopi.

“Akibat adanya pandemi ini, banyak dari para pelaku industri kuliner harus berhemat dan menekan sedemikian mungkin biaya pengeluaran. Selain itu juga harga sedotan ini masih malah jika dibandingkan dengan sedotan plastik. Mungkin jika mereka menaikkan harganya takut kehilangan pelanggan, jadi kami tetap berusaha untuk terus memasarkan produk ramah lingkungan ini,” jelasnya.

Disamping itu, Syahrudin Owner dari Caffe Bosku juga turut mendukung dari peraturan tersebut untuk mengajak owner lain agar bisa menggunakan sedotan rumput ini.

“Sedotan ini kan sekali pakai, dan dia cepat terurai jadinya sangat ramah lingkungan. Dan kita juga mendukung dari perwali ini, untuk mengurangi penggunaan plastik. Ayok para owner lain untuk memakai sedotan ini,” tuturnya. (titi)

Editor: (dy)

Share

You may also like...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *