KUTAITIMUR – Meskipun PLN (Perusahaan Listrik Negara) telah masuk dan sudah memasang instalasi hingga pendirian tiang-tiang listrik jalan, namun hal tersebut belum tuntas dalam pengerjaannya. Seperti yang terjadi di wilayah Kabupaten Kutai Timur terkhususnya di Kecamatan Kaubun, Desa Bumi Etam.
Ghofianus Don Dato, salah seorang mahasiswa asli Desa Bumi Etam mengatakan bahwa fasilitas listrik di Desa Bumi Etam masih minim.
“Terkadang kami biasanya pergi ke pos jaga security perusahaan ataupun ke Gereja hanya untuk cas HP, adapun lampu listrik itu hanya disediakan oleh warga biasa untuk penerangan secukupnya,” ungkapnya kepada Kaltimedia.com, Kamis (02/7/2020).
Ia pun berharap pemerintah segera melanjutkan kerja pembangunan fasilitas listrik agar kami sebagai warga Bumi Etam bisa merasakan manfaatnya seperti daerah lain.
“Sangat berharap dapat diselesaikan secara tuntas agar kami pun bisa merasakan penerangan lampu selama 24 jam seperti di daerah perkotaan. Masa sudah zaman modern tapi masih juga tertinggal untuk masalah kelistrikan,” serunya.
Warga lainnya, Daniel Kasang yang tinggal di Jalan Rotan ujung Desa Bumi Etam mengatakan soal gelapnya penerang jalan ditempatnya.
“Adapun bantuan tenaga surya ditiap jalan tapi sudah rusak, selain itu lstrik saat ini yang kami gunakan kebetulan pernah mendapatkan bantuan, itupun menyala atau tidaknya tergantung ada atau tidak minyak solar, kalau ada uang ya ada solar,” jelasnya.
Daniel juga menambahkan bahwa lampu yang biasanya digunakan tersebut biasanya menyala beberapa jam saja.
“Kami sangat mengharapkan pemerintah untuk segera membantu kami, kami mengharapkan kegiatan apapun Desa juga harus tersentuh kepada kami yang berada di daerah yang sangat pelosok, ini yang kami merasakan kecewa terhadap pemerintah,” ucapnya. (rcd)
Editor : Abdur Rachim