SAMARINDA – Pemerintah Pusat melalui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengajak tokoh agama se-Indonesia untuk menghimbau kepada masyarakat agar menjalani ibadah keagamaan di rumahnya masing-masing. Seruan tersebut dimaksud sebagai salah satu cara menjalani social distancing atau membatasi interaksi sosial dalam upaya mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19 yang semakin luas dalam sepekan ini.
Pastor Moses Komela, Wakil Uskup Agung Keuskupan Agung Samarinda, saat ditemui di Gereja Katedral Santa Maria Samarinda pada Kamis (19/3/2020) lalu merespon seruan tersebut dan langsung melakukan himbauan kepada masyarakat tepian agar tidak panik serta tetap waspada.
“Jadi untuk sementara ini sesuai dengan himbauan dari pemerintah daerah, bahwa kegiatan keagaman dalam bentuk apapun itu sementara ditiadakan. Terhitung dari minggu ini hingga minggu depan akhir bulan Maret,” ungkapnya saat ditemui awak Kaltimedia.com.
Moses Komela juga menambahkan, penggantian ibadah ini bisa dilakukan dirumah masing-masing.
“Kami juga sudah menyampaikan pesan kepada seluruh jemaat Gereja untuk beribadah dirumah masing-masing dan tetap selalu menjaga kondisi kesehatan mereka,” serunya.
Senada dengan hal tersebut Hendri Suwito, Pandita Budhist Center Samarinda yang juga menyarsnkan kepada jamaatnya untuk beribadah dikediaman masing-masing.
“Kami tetap mematuhi aturan yang sudah berlaku, dan juga sudah memberitahukan kepada umat untuk sementara waktu ini jangan pergi ke tempat ibadah dulu,” tuturnya.
Hendri Suwito juga berpesan kepada jemaat agar selalu menjaga kondisi tubuh dan mengkonsumsi makanan yang sehat.
“Kami dari pihak pengurus keagamaan, juga berpesan agar selalu menjaga kondisi tubuh agar selalu sehat, dengan cara mengkonsumi makanan-makanan yang sehat, minum vitamin agar imun tubuh kita tetap terjaga,” pesannya.
Di Kaltim sendiri saat ini sudah 3 orang yang terindikasi positif covid-19 atau virus corona yang berasal dari Wuhan, China. Atas hal ini para pemuka agam itu pun menghimbau kepada masyarakat Kaltim untuk tidak panik dan tetap menjaga kondisi tubuh. (titi)