Samarinda – Memasuki bulan Maret nanti, Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) akan mulai memberlakukan tarif berbayar setelah hampir 2 bulan digratiskan. Ya, Tol Balsem telah diresmikan Presiden Joko Widodo sejak 17 Desember tahun lalu.
Apalagi rencananya, harga perkilometer nantinya dikenakan Rp. 1000,-. Tentu dengan harga tersebut menimbulkan polemik dikalangan masyarakat terlebih jarak tol sepanjang 99,35 kilometer tersebut.
Akhmed Reza Fachlevi, Anggota Komisi II DPRD Kaltim, menanggapi hal tersebut. Menurutnya keresahan masyarakat itu cukup wajar.
“Kaltim kan juga menyetor ke pusat kurang lebih 85 persen. Wajar jika masyarakat menuntut keringanan,” seru Politisi yang berasal dari Partai Gerindra itu.
Hal tersebut karena pembiayaan sendiri juga ada dari APBD Kaltim, tidak hanya APBN, maka sudah sewajarnya jika masyarakat Kaltim berharap ada keringanan dari tarof tersebut.
Keluhan tentang tarif juga ia dengar dari masyarakat Samboja, ketika dirinya melakukan kunjungan kerja.
“Ini menjadi catatan buat kita semua, soal tarif, harus diperhitungkan dan disesuaikan oleh kemampuan masyarakat,” ucapnya.
Juga menurut dewan yang biasa disapa Reza itu mengatakan beban dari tarif tersebut akan berdampak pada perekonomian masyarakat.
Harus dilihat real ekonomi kita. Kan kalau mahal dampaknya ke masyarakat, kan kasian,” jelasnya. (cpp)