Jelang World Rabies Day, Balikpapan Siapkan Ribuan Vaksin Gratis untuk Hewan Peliharaan

Animal Vaccines. (freepik)

KALTIMEDIA.COM, BALIKPAPAN — Dalam upaya memperkuat pencegahan rabies di Kota Balikpapan, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) menyiapkan 2.000 dosis vaksin rabies gratis yang akan diberikan kepada hewan peliharaan warga. Program ini menjadi langkah strategis yang akan digelar dalam rangka menyambut Hari Rabies Sedunia (World Rabies Day) pada 28 September 2025.

Kepala Bidang Kehewanan dan Peternakan DKP3 Balikpapan, drh. Mohamad Bisri menjelaskan bahwa vaksinasi massal akan dimulai pada Juli hingga September 2025 dan akan berlangsung serentak bersama wilayah lain di Kalimantan Timur.

“Program ini bukan hanya agenda rutin, tapi langkah strategis untuk membangun kekebalan kelompok (herd immunity) pada populasi hewan penular rabies seperti anjing, kucing, dan primata lainnya,” ungkapnya kepada awak media, Kamis (26/6/2025).

Waspada Meski Tanpa Kasus Rabies

Menurut Bisri, meskipun pada tahun 2024 tidak ditemukan kasus rabies pada hewan di Balikpapan, peningkatan laporan gigitan hewan penular rabies (GHPR) justru menjadi indikator positif bahwa masyarakat semakin waspada dan sistem deteksi dini berjalan efektif.

“Data GHPR yang tinggi bukan berarti kasus rabies meningkat. Sebaliknya, ini pertanda sistem deteksi dini kita berjalan baik karena masyarakat langsung melapor,” jelasnya.

Dua Skema Layanan Vaksinasi

DKP3 tidak hanya mengandalkan kegiatan vaksinasi massal, tetapi juga membuka layanan vaksinasi di klinik hewan milik pemerintah. Layanan ini tersedia dalam dua pilihan: vaksin gratis (multidosis) dan vaksin berbayar (dosis tunggal) dengan biaya yang tetap terjangkau bagi masyarakat.

“Untuk yang tidak sempat ikut vaksinasi massal, silakan ke klinik. Masyarakat bebas memilih layanan yang sesuai, dan kami pastikan tetap ramah di kantong,” katanya.

Dukungan Pemprov Diharapkan Tingkatkan Dosis

Agar cakupan vaksinasi semakin luas, DKP3 berharap dukungan tambahan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur seperti yang diberikan pada tahun sebelumnya. Dukungan ini diharapkan bisa menambah jumlah hingga 7.000 dosis.

“Kita ingin memperkuat pertahanan wilayah dari rabies sebagai penyakit zoonosis yang bisa berdampak luas, termasuk pada kesehatan manusia. Pencegahan lebih murah daripada penanggulangan,” tutup Bisri. (mang)

Share

You may also like...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *