
Samarinda – Sektor pariwisata di Samarinda masih menghadapi tantangan besar dalam pengembangannya.
Sekretaris Komisi II DPRD Samarinda, Rusdi Doviyanto, mengungkapkan bahwa dari total anggaran Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) tahun ini sebesar Rp64 miliar, hanya Rp4 miliar yang dialokasikan khusus untuk bidang pariwisata.
Jumlah tersebut dinilai terlalu kecil untuk mendorong pertumbuhan sektor wisata di Kota Tepian. Padahal, Samarinda memiliki potensi besar dalam pengembangan pariwisata, baik dari segi budaya, alam, maupun destinasi buatan yang bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan.
“Tadi kita bahas bagaimana meningkatkan sektor pariwisata di Samarinda. Sayangnya, anggaran yang dialokasikan sangat minim, hanya Rp4 miliar dari total Rp64 miliar untuk Disporapar. Ini tentu menjadi kendala,” ujar Rusdi dalam rapat bersama Disporapar Samarinda, Sabtu (15/3/2025).
Melihat minimnya alokasi dana, DPRD Samarinda berupaya mendorong tambahan anggaran untuk sektor pariwisata. Rusdi menegaskan bahwa pengembangan wisata berpotensi besar meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan harus mendapat perhatian lebih.
“Kami ingin mendukung Disporapar, khususnya bidang pariwisata, agar bisa mendapatkan tambahan anggaran. Dengan begitu, Samarinda bisa memiliki lebih banyak destinasi wisata yang berkontribusi pada PAD,” jelasnya.
Ia juga berharap dengan adanya Peraturan Daerah (Perda) tentang destinasi wisata, pengembangan sektor ini bisa lebih maksimal dan menjadi salah satu pilar utama ekonomi daerah. Regulasi yang jelas diharapkan mampu menarik lebih banyak investasi dan inovasi di bidang pariwisata.
Dengan potensi wisata yang ada, DPRD berharap alokasi anggaran yang lebih besar dapat membuka peluang bagi Samarinda untuk menjadi destinasi unggulan di Kalimantan Timur.
Rusdi pun juga menegaskan pentingnya dukungan semua pihak agar sektor pariwisata Samarinda dapat berkembang lebih pesat.
“Kami berharap pemerintah bisa lebih memperhatikan sektor ini. Dengan anggaran yang memadai, pariwisata bisa menjadi motor penggerak ekonomi daerah,” pungkasnya. (Adv/Df)