
Samarinda – Anggota Komisi III DPRD Samarinda, Elnatan Pasambe, menyoroti mengenai kurang meratanya akses air bersih di kota Samarinda, seperti di Kecamatan Palaran dan Loa Janan Ilir.
Elnatan menilai bahwa minimnya jaringan pipa sekunder yang belum menjangkau seluruh permukiman menjadi penyebab utama lambatnya pemerataan distribusi air bersih di kota ini. Akibatnya, banyak masyarakat terpaksa mengandalkan sumur bor atau pemasok air swasta yang mematok harga lebih tinggi.
“Kendalanya bukan pada ketersediaan air, tetapi pada pengelolaannya. Selain itu, keberadaan pihak swasta yang mengelola layanan air bersih di beberapa wilayah juga menjadi tantangan tersendiri. Meski begitu, dalam program Wali Kota untuk lima tahun ke depan, seluruh warga Samarinda dijanjikan akan mendapatkan akses air bersih,” ujar Elnatan, Senin (10/3/2025)
Saat ini, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) hanya mampu melayani rumah tangga yang berada dalam radius 100 meter dari pipa sekunder. Jika jaraknya lebih jauh, tekanan air menjadi lemah sehingga suplai air tidak optimal. Kondisi ini menyebabkan banyak warga di daerah yang belum terjangkau harus mencari alternatif lain yang lebih mahal untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
Keluhan masyarakat mengenai sulitnya akses air bersih terus mengalir ke DPRD Samarinda. Warga berharap pemerintah segera memperluas jaringan layanan air bersih, terutama di daerah yang selama ini mengalami kesulitan.
“Keluhan ini sering kami terima dari masyarakat. Namun, tantangannya adalah anggaran yang terbatas dan jaringan pipa sekunder yang belum mencakup seluruh wilayah,” tambah Elnatan.
Sebagai bentuk tanggung jawab, pihak DPRD Samarinda berkomitmen untuk mengawal target Wali Kota dalam memperluas akses air bersih bagi seluruh warga. Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah mengajukan tambahan anggaran dari pemerintah pusat serta bekerja sama dengan sektor swasta guna mempercepat pembangunan infrastruktur air bersih.
“Kami akan memastikan proyek ini berjalan sesuai rencana. Kolaborasi dengan berbagai pihak sangat dibutuhkan agar target pemerataan akses air bersih di Samarinda bisa segera terealisasi,” tutup Elnatan. (Adv/Df)