BALIKPAPAN – Ketergantungan Kota Balikpapan terhadap pasokan pangan dari luar daerah mendorong pemerintah setempat untuk memperkuat ketahanan pangan lokal sebagai langkah strategis jangka panjang.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Balikpapan, Haemusri Umar, menekankan pentingnya membangun kemandirian logistik melalui penguatan infrastruktur seperti gudang penyimpanan. Hal ini dilakukan untuk memastikan distribusi pangan tetap stabil dan efisien.
“Kami berupaya membangun sistem logistik yang mandiri agar pasokan pangan lebih terjamin dan harga lebih terkendali,” ungkap Haemusri, Rabu (11/12/2024).
Saat ini, 90 persen kebutuhan pangan Balikpapan dipasok dari Jawa dan Sulawesi. Ketergantungan ini kerap memunculkan kerentanan terhadap fluktuasi harga dan kendala distribusi.
Oleh karena itu, pemerintah kota menginisiasi sinergi dengan para distributor pangan untuk menyusun kebijakan yang tepat guna memperkuat stabilitas pangan daerah.
Langkah ini juga didorong oleh upaya mendukung program Ekosistem Logistik Nasional (ELN) yang digagas pemerintah pusat. Pemkot Balikpapan telah aktif berpartisipasi dalam rapat koordinasi bersama Bank Indonesia dan pihak terkait untuk mengimplementasikan program tersebut di tingkat lokal.
Dengan fokus ini, Balikpapan berharap dapat mengurangi ketergantungan pada daerah lain sekaligus memperkuat ketahanan pangan lokal. Strategi ini sejalan dengan agenda nasional untuk mengendalikan inflasi dan mendorong stabilitas ekonomi. (KM2)