Kepala Bapenda PPU Hadi Saputro
PENAJAM – Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) PPU Hadi Saputro bersyukur dengan adanya Ibu Kota Nusantara membuat target PAD sektor pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) capai target Rp22 miliar.
Dengan adanya IKN membuat harga tanah naik signifikan. Ini juga menjadi pemicu BPHTB naik daan menjadi pemasukan daerah.
Dia menjelaskan bahwa harga tanah di Benuo Taka telah mengalami pertumbuhan luar biasa dibandingkan beberapa tahun lalu, sebelum pengumuman pemindahan Ibu Kota Negara. “Dulu, nilai NJOP di Kecamatan Sepaku atau Penajam bisa serendah Rp30 ribu per meter persegi, bahkan ada yang menjual tanah seharga Rp3 ribu per meter persegi,” ucapnya beberapa waktu lalu.
Kini, dengan hadirnya IKN, harga tanah tidak ada yang di bawah Rp100 ribu per meter persegi. “Meskipun tidak semua daerah mengalami lonjakan ini, tren tersebut terlihat di lokasi-lokasi tertentu,” katanya.
Hadi juga mengungkapkan bahwa kenaikan harga tanah paling terasa di kawasan yang mendapatkan perhatian dalam pengembangan infrastruktur. Dia mencontohkan kawasan dekat Bandar Udara VVIP IKN dan wilayah Sepaku yang berhubungan langsung dengan pembangunan IKN. “Kenaikan harga ini mencerminkan potensi pertumbuhan yang besar bagi ekonomi daerah,” imbuhnya.
Dengan target BPHTB yang ambisius dan peningkatan nilai tanah yang signifikan, Kabupaten PPU diharapkan dapat memanfaatkan momen ini untuk memperkuat perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. (advertorial)