Gas LPG 3 Kg Langka, PMII Samarinda Aksi Tuntut Pertamina Penuhi Tiga Poin

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Samarinda demonstrasi di depan kantor Terminal BBM (Fuel Terminal) Samarinda, Jalan Cendana pada Kamis, (6/6/2024).

KALTIMEDIA.COM, SAMARINDA – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Samarinda mendesak PT Pertamina Patra Niaga bertindak dalam permasalahan kelangkaan LPG 3 kg yang terjadi sepekan terakhir di Samarinda dalam aksi demonstrasi di depan kantor Terminal BBM (Fuel Terminal) Samarinda, Jalan Cendana pada Kamis, (6/6/2024).

Ketua Pengurus Cabang PMII Samarinda Abrori mengatakan, kekosongan LPG 3 kg menjadi keluhan masyarakat Samarinda. Hal ini berlangsung sejak sepekan terakhir dimana keberadaan LPG 3 kg kini semakin sulit didapatkan.

“Masalahnya kelangkaan LPG ini berdampak juga pada naiknya harga LPG di eceran. Biasanya paling mahal Rp25 ribu sekarang Rp50 ribu,” tutur Abrori.

“Tentu ini menjadi kerisauan yang menyebabkan dampak meluas bagi perekonomian masyarakat, karena LPG 3 kg menjadi kebutuhan penting sebagai penunjang dalam kebutuhan rumah tangga,” tambahnya.

Selain lonjakan harga di pengecer imbas sulitnya mendapatkan LPG 3 Kg, PMII menilai Pertamina Patra Niaga abai dengan keselamatan warga sekitar, karena menunda pemindahan Terminal BBM ke lokasi yang lebih aman.

“Perusahaan bertindak sewenang-wenang, dengan mengabaikan arahan dari Pemerintah Kota Samarinda yang telah memberikan izin lokasi untuk pemindahan terminal BBM sejak 2021,” ungkapnya.

“Ini merupakan pelanggaran serius terhadap hukum dan tanggung jawab sosial perusahaan,” sambungnya.

Abrori mengatakan, bahwa pembangunan terminal terpadu Palaran sebagai terminal pengganti telah menghabiskan dana sebanyak Rp1 Triliun. Pembangunan tersebut telah dimulai sejak November 2019 dan memasuki tahap akhir penyelesaian pada awal tahun 2023.

“Tapi, pemindahan operasional Terminal BBM lama yang berada di tengah permukiman padat ke lokasi baru, belum juga dilakukan hingga saat ini,” tandasnya.

Dalam tuntutannya, PMII Samarinda menyampaikan tiga tuntutan yakni terkait evaluasi kinerja PT Pertamina Patra Niaga. Ke dua, mendesak Pertamina-BUMN untuk melakukan pemindahan Terminal BBM ke Kecamatan Palaran. Terakhir, mengusut tuntas mafia LPG 3 kg mulai dari pangkalan sampai di tingkatan Pertamina di Samarinda. (As)

Share

You may also like...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *