BALIKPAPAN – Sejumlah warga Kota Balikpapan tertipu investasi bodong. Mereka mengalami kerugian hingga miliaran rupiah akibat terbuai janji manis mendapatkan keuntungan besar.
Pelaku utama berinisial M saat ini telah ditangkap jajaran Polsek Balikpapan Timur.
“Iya benar, pelaku utama berinisial M sudah kami tangkap,” kata Kapolsek Balikpapan Timur Kompol Imam Syafi’i, Senin (29/8/2022).
Diceritakan salah satu korban, S (38) awalnya diajak investasi pengadaan barang oleh pelaku M. S dijanjikan keuntungan berkisar 15 persen dari modal yang diinvestasikan.
Tak ada sedikit keraguan dari S, terlebih produk investasi ini sudah diikuti banyak orang dan berbadan hukum. Awal kerjasama berjalan lancar, termasuk pemberian keuntungan dan ada juga yang sudah menerima pengembalian modal dan keuntungan.
“Namun, ketika mulai tanam modal baru mulai macet. Itu dari Desember 2021 sampai sekarang. Saya merugi hingga Rp 46 juta,” ucapnya, Minggu (28/8/2022) sore.
Sementara korban lainnya A (24) yang alami kerugian hingga Rp 65 juta. A tertarik lantaran melihat teman kerjanya yang ikut investasi dan membuahkan hasil.
“Itu yang membuat ikut tertarik. Awal modal hanya dari jutaan. Karena lancar, lama kelamaan nambah lagi hingga akhirnya total modalnya Rp 64 juta dan tidak kembali sampai sekarang,” sebutnya.
A pun semakin pusimg lantaran modal investasi yang dia setorkan, bukan dari kantong pribadi. Melainkan dana pinjaman dari bank.
“Saya itu ngambil uang di bank dengan asumsi bisa mencicilnya pakai keuntungan yang didapat dari investasi,” ungkapnya.
A pun berharap pelaku segera diproses secara hukum. Kemudian aset yang dimiliki pelaku disita dan dikembalikan ke para korban.
“Jika uang tidak ada, setidaknya pelaku dihukum,” harapnya.
Ada satu lagi korban yang tidak mengalami kerugian puluhan juta, namun miliar. DS (33) mengaku rugi hingga lebih dari satu miliar. Awal mulanya dia bisa tertipu karena pelaku M merupakan teman kerjanya di sebuah perusahaan.
“Awal mulanya bisnis bukan investasi. Kemudian pelaku menawarkan proyek di beberapa perusahaan kepada saya. Karena tertarik, saya menanam modal hingga 1,4 miliar,” ucap DS.
DS mengaku berani menanamkan modal besar usai dijanjikan mendapat keuntungan setelah 45 hari. Nyatanya itu hanyalah janji manis.
“Tiga bulan berjalan akhirnya terbogkar dan sampai sekarang saya belum terima hasil investasi,” serunya. (pcm)