SAMARINDA – Puluhan karyawan PT. Sinar Kumala Naga (SKN) melakukan aksi longmarch ke kantor Pertamina EP Anggana, hal tersebut dilakukan untuk menolak adanya penutupan jalan yang dilakukan oleh PT. Pertamin EP Anggana Aseet 5 Sangasanga Field.
Saat menemui pihak manajemen Pertamina EP, Senin (6/7/2020), sebagai perwakilan, Direktur PT. SKN Sulasno menyampaikan bahwa karyawannya tidak bisa bekerja selama sepekan penuh, karena penutupan akses jalan menuju dermaga jetty. Akibat dari penutupan tersebut menmbuat sebanyak 600 karyawan terpaksa tidak bisa bekerja.
“Kami pikirkan 600 karyawan yang terancam PHK kami meminta Pertamina untuk kembali membuka jalur,” ujarnya.
Wilayah dermaga yang berada di wilayah lapangan minyak Pertamina ini pun diakui telah ada sejak kepemimpinan Bupati Kukar Syaukani. Bahkan Sulasno mengklaim perusahaan itu telah membangun jalan tersebut sebelum Pertamina hadir.
Lebih lanjut, mereka meminta kejelasan pihak Pertamina EP untuk kembali membuka jalur pelabuhan yang berada di kawasan perusahaan tersebut. Karena sudah selama satu minggu terakhir, jalur yang melewati wilayah Pertamina menuju dermaga SKN kini sudah ditutup.
“Alasannya ditutup karena ada pemasangan pipa. Namun hampir sepekan ini tidak dibuka. Jelas itu pelabuhan untuk supply batubara dan BBM,” ucap Direktur Operasional PT. SKN Sulasno.
Dengan adanya penutupan jalur ini otomatis menghambat kegiatan angkut muat batubara perusahaan tersebut. Bahkan dengan kondisi pandemi Covid-19 ini berpengaruh terhadap nasib karyawan PT. SKN.
Saat ini pihaknya sudah menyambangi perwakilan Pertamina EP Anggana Asset 5 Sangasanga Field Anggana. Mereka melakukan mediasi terkait permasalahan tersebut, dimana hampir 50, karyawan PT. SKN berkumpul di lapangan desa Anggana dan melakukan aksi jalan kaki menuju lokasi tersebut. (pry)
Editor: (dy)
Juli 6, 2020