Kutai Timur – Perkembangan teknologi memberikan kemudahan bagi kita untuk melakukan komunikasi tanpa bertatap muka. Selain itu dengan di dukung oleh jaringan yang memadai kita akan mudah mendapatkan informasi. Sehingga menjadi perhatian baik di tingkat perkotaan hingga ke tingkat desa atau pelosok.
Darius selaku Ketua RT 12 Desa Bumi Etam Kecamatan Kaubun menyampaikan keluhannya, bahwa jaringan ditempatnya tidak stabil sehingga sangat sulit untuk penggunaan akses komunikasi.
“Kami sebagai masyarakat Kaubun merasa kurang puas dengan adanya jaringan Telkomsel sekarang karena aktivitas online misalnya internet sangat sering gangguan & kami meminta untuk segera melakukan perbaikan atau diperbanyak pembangunan tower bahwa pemerintah harus segera memperhatikan masalah ini,”kata Darius Jaga kepada Kaltimedia.com pada Senin (29/6/2020), Jalan Agatis, SP 1 Kaubun.
Pada kesempatan yang sama seorang mahasiswa Kaubun, Muhammad Hasbi Mo’a Walil Amrih menambahkan keluhannya bahwa akibat akses jaringan yang sulit dijangkau & sering mengalami gangguan membuat proses perkuliahannya yang selama ini dilakukan via online selalu mengalami hambatan.
“Proses pendidikan yang serba online seperti ini memang sangat penting, namun perlu adanya persiapan yang sangat matang dari Pemerintah. Bagaimana mungkin menjalani perkuliahan serba online sedangkan masalah jaringan selalu saja buat saya kesulitan, kadang saya harus keluar mencari jaringan diluar rumah,”keluhnya.
Dia menambahkan di musim pendemi covid-19 saat ini proses pendidikan telah berubah drastis yang tidak seperti biasanya. Hal itu membuat internet menjadi suatu hal yang utama dan tak bisa ditunda. Dan Hasbi juga meminta pihak kampus agar memperhatikan kondisi mereka yang mendapat kesulitan dalam akses internet.
“Jangan sampai kampus hanya sekedar memberikan tugas menumpuk dan pemerintah juga tidak menyoroti masalah di pelosok-pelosok desa padahal bagi saya ini bukan masalah baru maka segera mungkin pemerintah mengambil langkah yang nyata tidak sekedar retorika belaka atau janji semata,”jelasnya. (Rcd)
Editor : Hairul Anwar