JAKARTA – Eks Panglima TNI Jenderal Purn Djoko Santoso menghembuskan napas terakhirnya pada Minggu (10/5/2020). Ia meninggal dunia usai menjalani perawatan selama beberapa hari di RSPAD Gatot Soebroto.
Diketahui, Djoko Santoso tengah menjalani perawatan pasca-operasi karena mengalami pendarahan di otak. Kabar meninggalnya pun disampaikan oleh anggota DPR Fraksi Gerindra, Habiburokhman.
“Innalillahi wa innailaihi rajiun telah berpulang ke Rahmatullah Bapak Djoko Santoso bin Djoko Suyono. Semoga amal ibadah beliau diterima oleh Allah SWT,” jelasnya dikutip dari detik.com.
Rencananya, almarhum akan dimakamkan di San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat.
“Beliau punya hak untuk dimakamkan di TMP Kalibata tapi atas permintaan beliau sebelum meninggal, beliau meminta untuk dimakamkan di pemakaman keluarga di San Diego Hills,” kata Komandan Garnisun Tetap (Kasgartap) I/Jakarta, Brigjen TNI Syafruddin di rumah duka, Bambu Apus, Jakarta Timur, Minggu (10/5/2020).
Syafruddin menambahkan pemakaman Djoko akan digelar secara militer. Namun mengingat situasi wabah virus corona baru (COVID-19), maka peserta upacara akan dibatasi.
“Nanti upacara militer dengan minimalis karena situasi sekarang pandemi Corona, jarak antara peserta upacara 2 meter. Militer dibatasi, keluarga nggak bisa dibatasi. Biasanya kalau Panglima TNI protapnya pasukannya 120 orang 1 kompi, sekarang hanya 40 orang,” jelasnya.
Untuk mengenang kepergian Djoko, TNI akan mengibarkan bendera setengah tiang di seluruh jajaran TNI Angkatan Darat. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Kolonel Inf Nefra Firdaus dalam keterangan persnya.
“Sebagai bentuk penghormatan dan rasa dukacita yang mendalam atas kepergian almarhum Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso, seluruh satuan jajaran TNI/TNI Angkatan Darat mulai hari ini mengibarkan bendera setengah tiang,” serunya.
Djoko Santoso dipercaya menjadi Panglima TNI di masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada tahun 2007 hingga tahun 2010 lalu. Selepas pensiun dari dunia militer, Djoko bergabung dengan Partai Gerindra di tahun 2015.
Bahkan, ia masuk ke dalam struktur dewan pembina partai. Pada pemilu 2019 kemarin, ia juga dipercaya menjadi Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Selamat jalan jenderal Djoko Santoso. (ar)