SAMARINDA – Ditengah pandemi Covid-19 saat ini, muncul fenomena orang pingsan secara mendadak hingga meninggal dunia. Beberapa kali kejadian, membuat warga sekitar dan para relawan takut untuk mengevakuasi, sehingga mereka menunggu petugas medis atau tim gugus percepatan, karena khawatir terpapar virus corona.
Terkait hal itu, Wali Kota Samarinda, Syaharie Ja’ang menghimbau kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati dan menunggu para tenaga medis datang.
“Saya bisa melihat itu secara bijak, karena ditengah pandemi covid-19 ini kita harus berhati-hati. Harus ada protapnya, karena kita tidak tahu korban atau yang bersangkutan ini berpotensi menyebarkan virus atau tidak, itu kita tidak tahu,” kata Jaang, Jumat (1/5/2020).
Ja’ang juga mengatakan, tim evakuasi dalam menangani kejadian orang pingsan hingga meninggal dunia secara mendadak di tengah pandemi tetap mengedepankan protap Covid-19. Dalam penangannya, pihak petugas kesehatan bekerjasama dengan BPBD Samarinda, untuk melakukan pemeriksaan serta evakuasi korban.
“Karena kita juga menjaga tim kita, tim evakuasi, tim tenaga medis kita. Kalau kita tidak hati-hati, jauhkan bala, jangan sampai terpapar. Nanti siapa yang melayani kesehatan? Karena kita mengantisipasi seperti kejadian didaerah lain, yang dimana ada salah satu puskesmas yang ditutup,” jelasnya.
Apalagi, baru-baru ini ada 64 orang tenaga medis di Samarinda yang harus diistirahatkan, akibat menangani salah satu pasien PDP yang tidak jujur mengenai riwayat perjalanannya. Jaang pun kembali menghimbau kepada masyarakat untuk tetap menggunakan masker pada saat diluar rumah dan ditempat kerumunan banyak orang, serta disiplin dalam Physical distancing.
“Tetep disiplin Physical distancing, gunakan masker jika berada di luar rumah, serta selalu cuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir,” tutupnya. (titi)