Berobat Gratis di Al Syifa Baznas Kaltim Bagi Kaum Dhuafa

Salah satu pasien melakukan penukaran resep ke apoteker yang ada di klinik Al Syifa. (titi)

SAMARINDA – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Kalimantan Timur membuka klinik kesehatan yang bernama Al Syifa. Klinik tersebut menyediakan tiga donter dan beberapa perawat serta apoteker.

Pelayanan ini dibuka untuk membantu masuarakat Kota Samarinda yang tidak mampu, yang nantinya pengobatan kepada ketiga dokter tersebut dilakukan secara gratis tanpa dipungut biaya sama sekali. Ketua Baznas Kaltim, Fachrul Ghazi mengatakan masyarakat yang datang akan mendapat perawatan seperti berada di Puskesmas dan rumah sakit biasanya.

“Namun dokter yang disediakan oleh klinik Al Syifa adalah dokter umum bukan dokter spesialis. Kemudian setelah diperiksa masyarakat diberikan resep yang ada di apotek klinik Al Syifa dan pastinya secara gratis untuk obat-obatannya,” ungkapnya, Senin (20/4/2020) siang.

Fachrul menambahkan, klinik tersebut hanya dapat melayani penyakit ringan. Dan jika nantinya ada pasien yang didiagnosa dengan penyakit berat akan direkomendasikan ke rumah sakit rujukan.

“Kami hanya dapat melayani penyakit-penyakit ringan, kalau ada penyakit berat kami merekomendasikan rujukan ke rumah sakit yang mendukung,” katanya.

Sejak wabah virus corona masuk ke wilayah Indonesia klinik Al Syifa mengalami kelonjakan yang cukup signifikan.

“Sejak COVID-19 sehari bisa sampai 10 hingga 12 orang yang datang untuk berobat, sebelum pandemi paling banyak dua orang atau tiga orang saja. Alhamdulillah ini sudah berjalan, ditengah masa pandemi COVID-19 banyak pasien yang datang kesini. Alhamdulillah kami dapat melakukan sesuatu untuk mereka,” tuturnya.

Untuk persyaratan sendiri cukup mudah, masyarakat yang ingin berobat cukup membawa surat keterangan tidak mampu dari RT setempat.

“Supaya kami dapat mengetahui bahwa yang bersangkutan berhak untuk kami layani. karena pasien tidak mampu ada dari kalangan duafa, fakir miskin dan juga membawa KTP beserta KK, agar kami juga dapat mendata dimana tinggalnya, apa betul warga Samarinda atau warga luar Samarinda,” jelasnya. (titi)

Share

You may also like...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *