SAMARINDA – Sejauh ini, di Kaltim sudah ada 9 kasus yang dinyatakan positif terserang Covid-19. Ke-9 nya pun kini sudah ditangani oleh pihak rumah sakit dimasing-masing daerah.
Per tanggal 21 Maret 2019 ini, belum ada penambahan jumlah pasien yang dinyatakan positif. Untuk menekan angka penyebaran virus asal Wuhan, China ini, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Andi M Ishak selaku Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kaltim meminta kepada seluruh lapisan masyarakat agar melakukan social distancing yaitu menjauhi segala bentuk perkumpulan, menjaga jarak antar manusia, menghindari berbagai pertemuan yang melibatkan banyak orang.
Andi mengatakan saat ini Kaltim masih terbuka perpindahan atau pergerakan orang dari Jakarta ke Samarinda ataupun Balikpapan dan sebaliknya, sehingga perlu ditingkatkan kewaspadaan dalam mengantisipasi penyebaran Cobid-19 di Kaltim.
“Kita harapkan masyarakat bisa memahami untuk melakukan social distancing dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19 di Kaltim, kiranya lapisan masyarakat senantiasa bisa melaksanakan dengan baik, ayo kita sama-sama mengajak seluruh masyarakat untuk memaksimalkan apa yang sudah di distribusikan oleh Bapak Gubernur untuk melakukan jarak sosial secara ketat,” jelasnya saat jumpa pers tadi sore di Aula Dinkes Kaltim, Sabtu (21/3/2020).
Andi juga mengimbau kepada masyarakat Kaltim untuk segera melaporkan diri apabila baru datang atau setelah melakukan perjalanan dari luar daerah maupun luar negeri. Untuk melaporkan ke call center yang ada, termasuk yang sudah ada di masing-masing kabupaten kota.
“Pemantauan kepada kita semua dan memastikan bahwa kondisi kita dan diri kita juga benar-benar bisa dipantau dan kita yang baru datang juga diharapkan untuk melakukan isolasi diri di rumah semaksimal mungkin melakukan social distancing mandiri di rumah menjaga jarak dengan anggota keluarga dan juga tentunya mengurangi aktivitas di luar rumah apabila tidak penting tidak mendesak. Hal ini dalam rangka kita untuk mencegah terjadinya penularan selama masa inkubasi,” ungkapnya. (rcd)