Kasus Remaja Dikeroyok Depan Rumahnya, Aldi : Perlu Peran Ekstra Orang Tua dan Efek Jera Terhadap Pelaku

Korban pengeroyokan TS. (ist)

Balikpapan – Kasus kenakalan remaja kembali terjadi di Kota Balikpapan. Salah satunya adalah pengeroyokan yang menimpa seorang pelajar SMA Negeri di Balikpapan.

Korban berinisial TS (17) dikeroyok oleh sekumpulan remaja tepat di depan rumahnya, Jalan Pangeran Antasari RT 65 No 13 Kelurahan Karang Rejo, pada Senin (9/3/2020) malam. Pengeroyok sendiri diperkirakan sebanyak 7 orang, dimana RZ diduga menjadi otak dari pengeroyokan tersebut yang juga seorang pelajar di salah satu SMA Negeri di Balikpapan.

Dari informasi yang diterima Kaltimedia.com, RZ membawa rekan-rekannya yang berasal dari sekolah yang berbeda. Kejadian itu juga disinyalir akibat salah paham keduanya, hingga akhirnya RZ mengajak korban bertemu. Saat menyambangi rumah TS, keduanya berbicara 4 mata, hingga akhirnya RZ tampak emosi dan melepaskan pukulan tepat diwajah TS.

Sempat membalas, namun TS tersungkur akibat dikeroyok dari belakang oleh rekan-rekan RZ yang sebelumnya bersembunyi di ujung gang. Akibat pengeroyokan itu, korban mengalami luka lecet didekat mata dan pipi sebelah kanan, memar dan benjol dibagian wajah sebelah kiri, memar dibelakang kuping sebelah kiri, dan lecet dibagian bibir dalam sebelah kiri.

Pihak keluarga yang tak terima atas kejadian itu pun langsung melaporkan ke Kepolisian Resor Kota Balikpapan agar pihak yang berwajib bisa bertindak tegas terhadap pelaku pengeroyokan.

Terpisah, Okviyan Rindu Aldi, selaku Ketua Bidang Pelajar dan Mahasiswa DPD KNPI Balikpapan, Selasa (10/3/2020), kepada Kaltimedia.com, mengatakan cukup menyayangkan atas kasus pengeroyokan yang terjadi kemarin. Menurutnya perlu ada peran ekstra dari orang tua, agar sang anak tidak terjerumus dalam tindak kriminal, seperti pengeroyokan yang terjadi itu.

“Sangat menyayangkan, perlu adanya peningkatan pengawasan dari orang tua yang lebih maksimal terhadap anak-anak. Apalagi saat ini lebih banyak anak-anak, ya pelajar dibawah umur yang malah terlibat dalam kejahatan, yang seharusnya tidak mereka lakukan. Peran serta orang tua dan guru di sekolah sangat penting demi masa depan anak-anak penerus bangsa di Indonesia khususnya di Kota Balikpapan,” ungkapnya.

Aldi pun berharap pihak yang berwajib agar bisa bergerak cepat memproses kasus serupa. Karena memang menurutnya perlu efek jera bagi para pelaku yang notabennya masih dibawah umur.

“Belajar dari kasus itu, saya harap dapat segera diproses hukum, dalam artian agar pelajar dan kaum-kaum muda lainnya bisa menjadikan ini sebagai bahan refleksi mereka. Agar tidak berfikir pendek hingga melakukan tindakan kriminal,” serunya. (ar)

Share

You may also like...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *