Walikota Balikpapan Pantau Bandara, Sayangkan Penumpang Tidak Segera Isi Kartu Kuning Kesehatan

Walikota Balikpapan, Rizal Effendi memantau alat thermal body scanner. (ist)

Balikpapan – Walikota Balikpapan, Rizal Effendi memantau kesiapan Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan yang menjadi garda terdepan antisipasi masuknya wabah virus corona melalui penumpang yang datang ke Balikpapan, pada Rabu (4/3/2020). Apalagi di Balikpapan sendiri ada 4 suspect yang diduga terpapar virus corona, namun 2 diantaranya dinyatakan negatif, sementara 2 lagi masih menunggu hasil pemeriksaannya.

Rizal didampingi General Manager AP1 Balikpapan Farid Indra Nugraha, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Andi Sri Juliarty, Kepala KKP Kota Balikpapan M Zainul, dan Kapolresta Balikpapan Kombes Pol Turmudi. Pada saat yang bersamaan, pesawat maskapai penerbangan Silk Air dari Singapura mendarat sekitar pukul 10.25 Wita.

Pesawat tersebut diletahui membawa 87 penumpang yang sebagian besar penumpang adalah jamaah umrah. Rizal pun tampak bersama rombongan membagikan masker kepada puluhan penumpang.

Dalam kesempatan itu juga rombongan Walikota ikut mengamati alat thermal body scanner yang dilintasi oleh para penumpang. Alat tersebut digunakan untuk mendeteksi suhu tubuh para penumpang secara langsung.

“Suhu tubuh mereka normal dan tidak ada yang mengalami demam. Jadi, tidak ada yang diobservasi karena hasil thermo scanner- nya semua sehat,” kata Rizal.

Hanya saja, Rizal menyayangkan banyaknya penumpang yang tidak mengisi kartu kuning yang dibagikan saat berada di pesawat. Kartu kuning atau kartu kewaspadaan Kesehatan ini dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan dan wajib diisi para penumpang yang datang dari luar negeri.

Selain data pribadi, kartu ini juga berisi data riwayat penyakit penumpang. Nantinya petugas akan menyobek satu sisi kartu, dan sisi lain kartu tersebut harus disimpan oleh penumpang.

“Kartu kuning atau kartu kesehatannya belum maksimal. Seharusnya diisi di pesawat supaya disini petugas cuma cek saja. Tapi ini kan sebagian mengisinya di sini sehingga memerlukan waktu. Jadi kurang efektif,” serunya. (frd)

Share

You may also like...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *