Ketua KONI Kaltim Harap Ketua Baru Gabsi Kaltim Jadi Energi Baru

Ketua KONI Kaltim, Zuhdi Yahya (baju hitam) membuka Rakerprov Pengprov Gabsi Kaltim beberapa waktu lalu. (ar)

Samarinda – Ketua KONI Kaltim, Zuhdi Yahya hadir sekaligus membuka rapat kerja provinsi (Rakerprov) Pengurus Provinsi (Pengprov) Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (Gabsi) Kaltim, pada Sabtu (22/2/2020) lalu di Ruang Serbaguna Bankaltimtara. Dalam sambutannya, Zuhdi mengatakan dibawah nakhoda M Yamin selaku ketua baru, diharapkan bisa memberikan energi baru bagi organisasi.

“Mudah-mudahan bisa memberikan energi baru, karena saya dengar persaingan cukup bagus. Bahkan atlet kita tidak kalah, atlet nasional juga banyak dari Kaltim,” katanya.

Tambahnya, dengan kepengurusan yang baru bisa membangkitkan lagi prestasi olahraga bridge di Kaltim. Lebih lanjut, Zuhdi mengatakan, dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, olahraga bridge harus bisa masuk ke kalangan pelajar, apalagi saat ini anak-anak muda lebih menggandrungi e-sport.

“Anak-anak sekarang sukanya game. Sementara bridge ini olahraga lama yang pakai meja. Bisa jadi dia akan pilih yang praktis,” ungkapnya.

Zuhdi juga mengingatkan kepada pengurus Gabsi untuk terus melakukan sosialisasi. Jika sudah dikenal masyarakat luas, kemudian memahami, maka yang akan menggelutinya semakin banyak.

“Kalau perlu diadakan di mal. Ini menjadi tantangan kita bersama, kami di KONI siap untuk bekerja sama,” serunya.

Dilain kesempatan, Ketua Harian Pengprov Gabsi Kaltim, Iskandar mengatakan dalam raker tersebut ada tiga fokus yang dibahas yakni peningkatan kualitas dan kuantitas atlet serta perbaikan organisasi.

“Yang menjadi kendala pemasalan atlet usia dini. Saat ini hanya beberapa daerah yang jalan, Balikpapan, Kutai Barat dan Samarinda. Di daerah lain tidak jalan,” ungkapnya.

Sejauh ini pengurus Gabsi sudah terbentuk di 9 kabupaten/kota. Kepengurusan yang belum terbentuk hanya Kabupaten Mahakam Ulu. Iskandar mengatakan, pihaknya juga berupaya agar setiap kabupaten/kota menggelar 1 kejuaraan dalam setahun.

“Kalau ini berjalan, ada 9 kejuaraan ditambah kejuaraan yang diselenggarakan provinsi. Sehingga paling tidak, dalam setahun itu ada 10 kejuaraan,” tutupnya. (ar)

Share

You may also like...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *