
Jurnalis wanita Juwita yang dibunuh oknum TNI AL. Sumber foto: Istimewa
BANJARBARU – Jurnalis perempuan bernama Juwita harus meregang nyawa karena dibunuh oleh oknum TNI AL berinisial J. Sosok jurnalis cantik ini dikenal memiliki sifat yang periang dan ramah bagi semua orang. Redaktur tempat Juwita bekerja, Suroto, mengatakan bahwa Juwita bergabung di newsway.co.id pada tahun 2022.
Sebagai jurnalis muda ketika itu, Suroto mengenang sosok Juwita yang supel dan mudah bergaul. “Bergabung dengan kami itu sejak tahun 2022. Saya kenal dia ini ceria, supel, dan suka bergaul,” ujar Suroto dilansir dari Kompas.com, Kamis (27/3/2025).
Keseriusannya menjadi jurnalis dibuktikan Juwita dengan bergabung pada organisasi pers Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalsel. Juwita juga telah mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) dan lulus dengan predikat wartawan muda. Berprofesi sebagai jurnalis, Juwita juga berstatus mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Kalsel.
Suroto mengungkapkan, belakangan ini, Juwita meminta kepada redaksi untuk mengurangi porsi liputannya karena ingin fokus menyelesaikan skripsinya. “Dia sempat meminta kepada kami untuk tidak terlalu aktif mencari berita karena ingin fokus ke skripsinya, apalagi dia juga magang di salah satu instansi. Kami memaklumi itu. Selama skripsi, kami tak menargetkan dia untuk mengirim berita,” ujar Suroto.
Terkait persoalan pribadi, Juwita, kata Suroto, cukup tertutup, termasuk soal hubungannya dengan terduga pelaku. Kehilangan Juwita membuat redaksi tempatnya bekerja merasa terpukul. Suroto meminta kepada aparat penegak hukum untuk menuntaskan kasus ini secara transparan.
“Kami dari perusahaan tempat Juwita bekerja berharap kasus ini dituntaskan setuntas-tuntasnya sehingga kita tahu apa penyebab Juwita dibunuh dan pelaku kami harap dihukum maksimal,” ucap Suroto.
Sebelumnya diberitakan, seorang wartawati salah satu media online di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, bernama Juwita (23) ditemukan tergeletak tak bernyawa di kawasan Gunung Kupang, Banjarbaru, pada Sabtu (22/3/2025) sore.
Karena penyebab kematiannya dinilai janggal, organisasi pers dan rekan sesama jurnalis di Banjarbaru mendesak Polres Banjarbaru untuk melakukan penyelidikan. Sejauh ini, Polres Banjarbaru sudah memeriksa empat saksi.
Kapolda Kalsel, Irjen Rosyanto Yudha Hermawan, memberikan atensi terhadap kasus kematian Juwita. Lima hari setelah kematiannya, terduga pelaku pembunuhan Juwita mulai terungkap setelah Detasemen Polisi Militer Lanal Balikpapan menggelar konferensi pers. Juwita diduga kuat tewas dibunuh oleh oknum anggota TNI AL berinisial J dengan pangkat Kelasi Satu. Pihak keluarga Juwita kemudian menuntut keadilan dan berharap pelaku dapat dihukum seberat-beratnya. (pry)