
Samarinda – Masalah kemiskinan ekstrem di Kota Samarinda masih menjadi perhatian serius pemerintah dan masyarakat. Berdasarkan data terbaru tahun 2024, tercatat sebanyak 299 keluarga atau 0,17 persen dari 1.502 jiwa di Samarinda hidup dalam kondisi kemiskinan ekstrem.
Meskipun berbagai upaya telah dilakukan, angka tersebut menunjukkan bahwa kemiskinan tetap menjadi tantangan besar yang memerlukan penanganan serius dan berkelanjutan.
Menanggapi persoalan ini, anggota DPRD Samarinda, Iswandi, menegaskan bahwa pendidikan merupakan kunci utama untuk memutus rantai kemiskinan.
Menurutnya, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pendidikan harus menjadi prioritas pemerintah agar masyarakat memiliki peluang lebih besar dalam memperbaiki taraf hidup.
“Saya berkeyakinan bahwa pendidikan adalah satu-satunya jalan untuk meningkatkan harkat dan martabat seseorang, serta untuk mengatasi kemiskinan,” ujarnya, Sabtu (8/3/2025).
Iswandi juga menolak jika anggaran di sektor pendidikan dikurangi atau tidak dijadikan prioritas dalam kebijakan pemerintah. Dengan pentingnya peran pendidikan, Iswandi mendorong pemerintah untuk terus berkomitmen meningkatkan akses dan kualitas pendidikan sebagai langkah strategis dalam menekan angka kemiskinan ekstrem di Kota Samarinda.
“Pendidikan akan menjadi kunci untuk mengatasi kemiskinan dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat Samarinda,” tutupnya. (Adv/Df)