
KALTIMEDIA.COM, SAMARINDA – Guna menjaga kondusivitas selama bulan suci Ramadan 1445 H, Pemerintah Kota Samarinda telah mengeluarkan surat edaran mengenai aturan jam operasional Tempat Hiburan Umum (THU) dan penutupan Tempat Hiburan Malam (THM).
Namun, pihak pengelola Timezone Samarinda keberatan dengan kebijakan tersebut.
Pihak Timezone Samarinda mengirimkan protes terhadap kebijakan tersebut, dengan pertimbangan bahwa aturan ini akan berdampak pada penurunan pendapatan dan membuat karyawan yang bekerja shift malam harus dirumahkan selama bulan puasa.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, membenarkan hal tersebut dan menerangkan alasannya tetap menolak permohonan mereka.
“Ada empat surat kurang lebih yang saya terima. Tapi saya lihat redaksinya sama, hanya ada empat tanda tangan yang berbeda, semua yang ada Timezonenya. Mereka protes dan keberatan, karena pihak mereka akan kekurangan shiftment dan pendapatan mereka akan berkurang,” tuturnya pada Jum’at, (15/3/2024).
Dalam surat edaran yang dikeluarkan oleh Wali Kota Samarinda, diatur bahwa arena bermain ketangkasan mesin untuk anak-anak dan dewasa di THU memiliki jam operasional dari pukul 10.00 hingga 17.00 WITA.
“Di dalam suratnya dikesankan sedikit mengancam, akan dirumahkan (Karyawan), kesannya ingin menghadapkan antara kebijakan pemerintah dengan tidak bisanya digaji karyawan. Jangan, ini cuma sebulan. Bagaimana jika ada anak-anak sekolah bermain di malam hari atau waktunya terawih malah bermain di Timezone, kita jaga saja tidak sediakan fasilitasnya belum tentu terawih, apalagi tidak,” tandasnya.
Ia menerangkan, bahwa langkah yang telah ditetapkan pihak pemerintah merupakan langkah yang dirasa bijaksana untuk kebaikan semua pihak.
“Pemerintah itu sudah bijaksana, minta ini hanya selama bulan suci Ramadan kita atur sampai jam 5, setelah bulan suci Ramadan ya normal lagi,” terangnya.
“Kita akan jawab secara tegas dan hari ini saya dahului, bahwa permohonan mereka kita tolak, tidak ada revisi,” tutupnya. (As)
Kata gus baha……hindari omongan seperti misalnya saat bln ramadhan ” rugi ramadhan hanya setahun sekali kok gak tarawih…itu namanya gak menghargai perasaan orang. Diluar sana ada satpam, penjaga toko, tukang parkir dan banyak yg menangis dalam hatinya. Mereka juga ingin tarawih. Namun apa daya mereka harus bekerja. Tarawih itu sunnah. Sementara mencari nafkah itu wajib dan menghindari dari kemiskinan secara ekonomi supaya tidak menjadi beban orang lain itu yg paling utama….🙏
joss. sanarinda lbh religius dan tertib waktu. SEBULAN SAJA. 11 bulan yg lain kembali normal. Bravo Pemkot Samarinda
Kagum dan salut dengan pemikiran pak Andi harun, Mari kita ramaikan bulan ramadhan dgn amalan yg baik