
SAMARINDA – Pengurus Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia Provinsi Kalimantan Timur (PODSI Kaltim), memastikan diri untuk siap bertanding di Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-21 Tahun 2024 di Aceh dan Sumut, dengan menargetkan peningkatan medali dari perunggu hingga ke perak dan emas.
Namun untuk meraih medali yang ingin dicapai, bagi Pelatih Dayung Kaltim, Lasah Uvat, masih ada kendala yang dihadapi oleh timnya guna mematangkan persiapan.
Kendala tersebut yakni venue latihan yang masih belum memadai dalam beberapa kategori.
“Selama ini di sarana, kita tidak seperti tempat lain seharusnya kalau atlet di dragon boat kalau 20 orang, perahu itu ada 4 jadi kita tandingkan 5/5 per perahu. Kalau disini cuma 1 saja,” ucap Lasah Uvat.
“Ketika kita lihat keseimbangan fisiknya di air sulit karena cuma 1 perahu. Ada perahu 20 tetapi beda luncurannya dengan 10,” katanya melanjutkan.
Lebih lanjut, Lasah juga menerangkan bahwa tim pelatih saat ini fokus meningkatkan kualitas fisik atletnya, dan memberlakukan sanksi.
“Kita masih mandiri dan juga mau kita umumkan siapa yang fisiknya turun ada sanksi kita kasih peringatan jadi ada SP1 sampai 3 tidak mempan ya angkat kaki,” katanya Lasah.
Menurutnya sanksi tegas yang dilayangkan kepada atlet jika kualitas fisiknya tidak naik-naik selama menjalani program mandiri yang dijalani saat ini.
“Kita harus tegas dan tega kalau mereka fisiknya tidak memungkinkan bagi seorang atlet buat apa kita pertahankan. Kemudian mental juga harus diperkuat, fisik kuat dan mental harus seimbang begitu juga dengan teknik,” ujarnya. (Dy)