Video Viral Nenek-nenek di Sampang Lakukan Sumpah Pocong Gara-gara Dituduh Punya Ilmu Santet

Potongan video viral nenek nenek yang melakukan sumpah pocong. (ist)

MADURA – Sebuah video viral memperlihatkan sejumlah warga melakukan ritual sumpah pocong di sebuah masjid pada Kamis (25/6/2020) kemarin. Peristiwa tersebut diketahui terjadi di Masjid Madegan, Dusun Morombuk Timur, Desa Tebanah, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang Madura, Jawa Timur, pada Rabu (24/6/2020).

Diketahui warga melakukan ritual sumpah pocong itu terhadap 2 orang yang juga merupakan warga di dusun tersebut. Keduanya adalah nenek-nenek bernama Suranten (60) dan Misriyah (80).

Mereka dituduh telah menggunakan ilmu santet terhadap seorang gadis bernama Hikmah (20). Dalam video, tampak pihak tertuduh dibungkus kain kafan putih layaknya mayat dan secara bergantian kemudian diambil sumpahnya.

Dikutip dari terkini.id, dari keterangan ayah dari penuduh, Abdus Sarif (55), tuduhan itu dilayangkan pihaknya terhadap kedua warga tersebut bukan tanpa alasan. Abdus mengatakan bahwa putrinya, Hikmah, sempat jatuh sakit setelah memakan bingkisan yang ia dapatkan dari hajatan di rumah tertuduh.

“Setelah memakan bingkisan itu tenggorokan anak saya sakit, kemudian setelah ke paranormal katanya penyakitnya tidak wajar,” kata Abdus.

Tak terima dengan tuduhan santet itu, anak dari pihak tertuduh yakni Juheri (40), memutuskan untuk menyelesaikan permasalahan ini dengan sumpah pocong.

“Sebenarnya tuduhan terhadap keluarga kami terjadi sebelum bulan puasa kemarin, namun urusan ini baru bisa berlanjut ke sumpah pocong selepas Ramadhan karena baru mendapat izin dari polsek dan kades,” ujar Suheri.

Sementara itu, Ketua Takmir Masjid Madegan Haysim Abdul Hamid mengatakan, tuduhan penggunaan ilmu santet memang umumnya adalah alasan utama digelarnya ritual sumpah pocong.

Menurutnya, lewat sumpah pocong tersebut pihak yang salah, baik penuduh maupun tertuduh, akan mendapatkan dampaknya berupa sakit dan bahkan kematian.

“Dampak sumpah pocong ini paling lambat 40 hari pasca ritual,” ujar Haysim. (ar)

Share

You may also like...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *