Uji Kelayakan Terowongan Samarinda Dijadwalkan 2026, Konstruksi Ditarget Rampung Akhir 2025

Gambar saat ini: Foto: Terowongan Samarinda yang akan dilakukan uji kelayakan sebentar lagi. Sumber: Istimewa.
Foto: Terowongan Samarinda yang akan dilakukan uji kelayakan sebentar lagi. Sumber: Istimewa.

Samarinda, Kaltimedia.com — Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda menargetkan konstruksi utama proyek terowongan dapat rampung pada akhir tahun 2025. Setelah itu, akan dilakukan uji kelayakan dan keamanan struktur oleh Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada tahun 2026.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Samarinda, Desy Damayanti, menjelaskan bahwa uji keselamatan terowongan menjadi kewenangan penuh Kementerian PUPR. Sementara itu, pemerintah daerah hanya melaksanakan pengujian internal selama masa konstruksi berlangsung.

“Uji kelayakan utama dilakukan oleh pusat. Kita hanya mengajukan permohonan agar mereka menurunkan tim ke Samarinda. Setelah hasil uji keluar dan dinyatakan aman secara struktur, baru bisa digunakan,” terang Desy, Selasa (28/10/2025).

Menurut Desy, pengujian internal yang dilakukan Pemkot bersifat sementara, untuk memastikan setiap tahapan pembangunan memenuhi standar teknis dan keamanan.

“Setelah pekerjaan struktur utama selesai, baru dilakukan pengujian menyeluruh oleh tim dari kementerian,” jelasnya.

Ia menambahkan, progres pembangunan struktur utama masih terus berjalan di lapangan. Namun proyek ini sempat mengalami kendala akibat longsor di area mulut terowongan (inlet) pada Mei 2025 lalu. Insiden tersebut memaksa kontraktor melakukan penyesuaian desain serta menambah panjang konstruksi sekitar 72 meter di bagian inlet dan outlet.

“Kendala terakhir hanya di area mulut terowongan yang sempat longsor, jadi kita perkuat dan perpanjang bagian itu. Di luar itu, semua berjalan sesuai rencana,” ujarnya.

Desy menjelaskan, uji kelayakan oleh KKJTJ nantinya tidak hanya menilai kekuatan struktur terowongan, tetapi juga mengukur keamanan jalur lalu lintas dan keselamatan pengguna.

Dengan berbagai penyesuaian yang telah dilakukan, Desy optimistis proyek strategis ini dapat diselesaikan tepat waktu.

“Target konstruksi tetap akhir 2025. Semoga setelah itu, proses uji kelayakan di tahun 2026 bisa berjalan lancar sehingga terowongan segera difungsikan,” pungkasnya. (Rfh)

Editor: Ang

Share

You may also like...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *