
Jakarta, Kaltimedia.com – Beberapa hari terakhir, media sosial dihebohkan oleh kemunculan gambar kapal dan tongkang bertuliskan ‘JKW Mahakam’ serta ‘Dewi Iriana’, yang dikaitkan dengan pertambangan nikel di Raja Ampat, Papua Barat.
Presiden Joko Widodo lantas angkat bicara dari kediamannya di Solo, menjelaskan bahwa nama tersebut sama sekali tidak menunjukkan kepemilikan pribadi.
“Kalau ada tulisan JKW terus dikira itu milik saya, alhamdulillah punya kapal. Nanti ada truk tulisannya JKW lagi, itu juga milik Pak Jokowi, alhamdulillah lagi. Nanti ada pesawat bertulis JKW, miliknya Pak Jokowi lagi. Kayak raya saya,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia memastikan bahwa nama-nama tersebut hanyalah label hasil keputusan pemilik kapal dan bukan bentuk klaim hak milik dirinya atau istri, Iriana.
“Banyak pihak pakai nama saya, tetapi jangan dibelokkan dan dipelintir,” tambahnya.
Soal izin pertambangan nikel di Raja Ampat, Jokowi kembali menegaskan bahwa persoalannya bersifat teknis dan harus diselesaikan oleh kementerian terkait, bukan oleh presiden secara langsung.
“Itu terlalu teknis banget (izin tambang) di kementerian. Itu kementerian [diurus pada 2023] teknis sekali,” tegasnya.
Ia menegaskan bahwa sejak awal, izin pertambangan sudah dikeluarkan oleh kementerian dan telah diperpanjang sesuai prosedur.
“Itu sudah diberikan izin sejak lama. Perpanjangan di kementerian, masalah teknis,” katanya.
Terkait wacana pencabutan izin tambang nikel karena dugaan kerusakan lingkungan, Presiden Jokowi menyatakan dukungannya.
“Saya belum tahu di lapangan seperti apa, kalau mengganggu lingkungan, memang kalau perlu distop, kalau dicabut dicabut,” pungkasnya. (Ang)