
SAMARINDA – Pengurus Persatuan Panahan Indonesia Provinsi Kalimantan Timur (Perpani Kaltim), menggelar pelatihan pelatih bersitifikasi atau grade B, yang berlangsung 6-8 Maret 2024, di Hotel Royal Park, Kota Samarinda. Kegiatan tersebut diikuti 39 peserta dari 7 kabupaten/kota se-Kaltim, kemudian dari Jakarta, Palu, Medan dan Kalimantan Selatan.
Ketua Harian KONI Kaltim, Husinsyah yang hadir dan membuka langsung agenda tersebut, mengatakan jika pihaknya sangat mendukung serta mengapresiasi Pengprov Perpani.
“Karena menginisiasi menggelar pelatihan ini, guna kemajuan SDM Pelatih, khususnya cabor Panahan,” sebutnya.
Sementara itu, sebagai salah satu narasumber yang memberikan pelatihan kepada peserta, Wahyu Hidayat menerangkan bahwa ada beberapa poin pelatihan yang akan diberikan, seperti divisi barebow, compound, periodesasi latihan, bioteknikal panahan, dan fisik panahan.
“Pertama, pendalaman teknik kemudian terutama pada bagian peralatan karena olahraga ini yang menggabungkan antara human dan equipmen. Jadi di selaraskan antara teknik, skill kondisi fisik, dipadukan. Sehingga bisa memaksimalkan kondisi hasil yang dicapai,” ujar Wahyu, Rabu (06/03/2024).
Menurutnya para pelatih ini perlu memahami dari cabor panahan yang merupakan kategori akurasi, yang memerlukan ketepatan dan kecepatan.
“Karena panahan adalah olahraga akurasi, yang mana ada tolak ukur maksimal sempurnanya setiap satu sesi 360 jadi kita memainkan saat kualifikasi 2 sesi total panahannya 720 kalau atlet tersebut mencapai nilai yang sempurna,” katanya.
Lebih lanjut, Wahyu yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Pembibitan PB Perpani, menjelaskan soal jarak pelatihan dari grade C hingga ke A.
Untuk mengikuti pelatihan grade C, peserta harus memiliki pengalaman melatih minimal 1 tahun, kemudian mengikuti pelatihan pelatih di kabupaten/kotanya
“Kita mengacu pelatihan itu minimal pelatih bisa masuk ke grading c itu biasanya sudah melatih minimal setahun kemudian memiliki akeeditasi c dan basic dasar di club nya sudah melaksanakan praktek kemudian bisa mengikuti grading c,” ucap Wahyu.
Setelah itu untuk mengikuti pelatihan grade B, setidaknya memiliki pengalaman melatih 2 tahun di tingkat provinsi. Sedangkan untuk mengikuti sertifikasi A yang skalanya nasional, harus terverifikasi Pengprov dan minimal 1 tahun.
“Kemudian setelah itu dia praktekan lagi di daerahnya kemudian minimal 2 tahun dia harus bisa ke grad B dan seterusnya kemudian bisa langsung menghidupi grading A. Kalau grading A itu diwakili oleh pengprov dan sudah terverifikasi oleh pengprov baru bisa ikut grad A,” ujarnya.
Mewakili Pengprov Perpani Kaltim, Michael Adams yang juga turut hadir dalam pembukaan pelatihan pelatih bersetifikasi B itu, memberikan sambutan dihadapan kepada seluruh peserta untuk semangat dalam mengikuti segala rangkaian kegiatan guna melahirkan atket terbaik dari pelatih yang berkualitas. (Dy)